Jumat, 22 November 2024

BKPM Tidak Khawatir Investasi Inggris di Indonesia

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Ilustrasi.

Franky Sibarani Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimis keluarnya Inggris dari Uni Eropa tidak berdampak negatif terhadap investasi Inggris ke Indonesia. Sebaliknya, hal ini menjadi peluang bagi Inggris untuk meningkatkan investasinya ke Indonesia.

Investasi langsung, kata Franky, lebih bersifat jangka panjang, sehingga keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa tidak memengaruhi keputusan bisnis yang sudah dibuat.

“Investasi langsung tergolong dalam investasi yang sifatnya untuk jangka panjang, sehingga sudah melalui pertimbangan-pertimbangan matang bahkan research terlebih dahulu. Jadi, kita tidak perlu khawatir langkah Inggris keluar dari Uni Eropa, karena tidak akan memengaruhi kebijakan-kebijakan bisnis yang sudah ada,” ujar Franky dalam siaran persnya, Minggu (26/6/2016).

Franky berpendapat saat ini paling tepat untuk menarik investasi Inggris ke Indonesia. Terlebih kita sudah punya perjanjian perdagangan negara yang menjadi pasar utama seperti China dan India.

Kita juga sedang mengupayakan FTA dengan Uni Eropa dan Amerika, sehingga perusahaan Inggris dapat menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk masuk ke pasar global.

Inggris merupakan mitra utama investasi Indonesia. Sepanjang tahun 2010-2015, realisasi investasi Inggris ke Indonesia mencapai US$ 4,8 miliar dan merupakan peringkat 8 negara dengan investasi terbesar.

Chris Karter pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), juga berpandangan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Indonesia harus bisa menjadikan ini sebagai peluang untuk membangunan kemitraan bisnis dengan Inggris dalam skala yang lebih besar.

Sebelumnya, Mozzam Malik, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, menjamin investasi Inggris di Indonesia tidak akan terpengaruh dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

“Inggris mempunyai kemampuan untuk membangun negaranya tanpa bergantung pada Uni Eropa,” kata dubes kepada wartawan di jakarta.

Inggris meninggalkan Uni eropa setelah kubu Brexit, memenangkan referendum atas kubu Remain yang ingin Inggris tetap bergabung dengan Uni Eropa. Hasil referendum ini tidak sesuai dengan keinginn Cameron, yang berada di kubu Remain.(jos/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs