Mirza Adityaswara Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia mengatakan, hasil program Tax Amnesty sangat membantu anggaran peremerintah di tahun ini. Sebab, dana tebusan dan repatriasi bisa menjadi penyokong APBN.
“Kemarin penerimaan APBN dibuat tinggi, lalu direvisi di APBN-P karena pergerakan ekonomi tidak sebaik tiga tahun lalu,” ujarnya dalam Temu Wartawan Daerah Jawa, Bali dan Sulsel di Jakarta, Senin (3/10/2016).
Mirza mengatakan, sekarang program Tax Amnesty menunjukkan hasil baik khususnya terkait deklarasi.
“Kalau terkait uang tebusan kami masih tunggu. Akhir September sudah diatas 97, 2 triliun. Sekarang, masih monitor targetnya sampai Maret Rp165 Triliun,” ujarnya.
Menurut Mirza, banyaknya deklarasi baik di luar negeri maupun dalam negeri menunjukkan informasi baik pemerintah untuk perpajakan tahun depan.
“Kalau sudah banyak deklarasi baik luar negeri maupun dalam negeri, maka pemerintah memiliki informasi lebih baik terkait penggalangan pajak tahun depan,” katanya.
Sementara itu, BI juga masih menunggu dana repatriasi masih Rp137 Triliun, BI membuat estimasi Rp540 Triliun dan pemerintah mengestimasi Rp1000 Triliun,” katanya.
Mirza mengatakan, kepercayaan pada program Tax Amnesty yang semakin baik diharapkan mampu mendorong deklarasi dari luar negeri akan lebih banyak.
“Karena dana repatriasi nantinya biasa mendorong perekonomian. Mulai dunia usaha dan perbankan,” katanya.
Kalau program Tax Amnesty ini berhasil, devisit APBN akan teratasi. “Program ini masih sampai Maret, saya rasa APBN tidak jadi masalah,” katanya. (bid/rst)