Target inflasi provinsi Jawa Timur pada tahun 2016 masih sama dengan tahun lalu yakni di kisaran 3 persen.
Taufik Saleh Deputi Direktur Bank Indonesia (BI) Jawa Timur mengatakan, target ini dibuat dengan antisipasi perekonomian Indonesia pada tahun 2016 lebih baik daripada tahun lalu.
“Targetnya sama seperti tahun lalu, yaitu 3,88 persen. Tahun lalu malah capaiannya lebih rendah dari target yaitu 3,08 persen. Namun usaha BI tahun ini harus lebih keras lagi karena perekonomian Indonesia diprediksi membaik. Karena perekonomian yang baik bisa memacu tingginya inflasi,” kata dia, Rabu (20/1/2016).
Taufik mengatakan, BI sudah menyiapkan roadmap untuk mengantisipasi hal-hal yang bisa memicu inflasi khususnya di bidang pangan.
“Kami sudah memiliki roadmap inflasi Jatim. Kami siapkan cara untuk mengamankan volatile foods (bahan pangan bergejolak) yang mudah naik turun harganya karena dampak musim dan cuaca,” ujar dia.
Budi Widhartanto Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Daerah BI Jawa Timur menuturkan, BI akan mengatasi volatile foods dengan melakukan pemerataan kebutuhan pangan di masing-masing daerah.
“Kami akan menanggulangi daerah surplus dan defisit bahan pangan. Yang surplus akan ekspor kelebihan bahan pangannya ke daerah lain. Yang defisit pun tidak boleh mengekspor bahan panganmya ke daerah lain, untuk mencukupi kebutuhannya sendiri dulu,” ujar Budi.(dop/fik)