Penurunan harga bahan bakar minyak (bbm) dinilai tidak akan memberikan dampak yang signifikan kepada masyarakat. Sebab harga-harga seperti kebutuhan pokok dan tarif angkutan umum dipastikan tidak akan turun.
Muhammad Said Sutomo Ketua Yayasan Perlindungan Konsumen (YLPK) Jawa Timur mengatakan fenomena turunnya harga bbm seperti kabar yang biasa saja bagi masyarakat.
“Masyarakat ketika mendengar penurunan bbm tentu bersyukur, tapi ya tersungkur karena penurunan harga bbm ini tidak diikuti oleh turunnya bahan-bahan pokok,” kata Said, Rabu (6/1/2016) di Surabaya.
Said mengatakan pola fluktuasinya harga bbm di Indonesia memang hingga saat ini tidak sejalan dengan pola yang diterapkan di penjualan kebutuhan-kebutuhan pokok.
“Karena kenyataannya kebutuhan akan bahan-bahan pokok itu tidak turun. Tapi kalau ada kenaikan bbm, lihat saja nanti bahan-bahan pokok bakal naik. Dengar isu bbm baik saja, harga-harga baham pokok pasti naik itu,” ujarnya.
Menurut Said, tidak sejalannya pola fluktuasi harga bbm dan kebutuhan pokok ini merupakan bukti nyata, negara masih terlalu lemah untuk menjalankan fungsinya.
“Karena lemahnya fungsi negara ketika berhadapan dengan pasar. Pusat maupun daerah tidak mampu mengatur fluktuasi harga barang dan jasa sesuai dengan fluktuasi harga di BBM,” kata Said.(dop/rst)