Sebanyak 10 hotel berbintang akan dibangun di Surabaya pada 2016 ini. Meskipun persaingan antara hotel berbintang dan hotel budget sudah tidak kondusif lagi.
Sholeh Ketua PHRI Jawa Timur mengatakan, 10 hotel yang akan dibangun di Surabaya ini hotel bintang tiga ke bawah.
Kata Sholeh antara 2012 sampai 2015 ada sekitar 70 hotel yang sudah berdiri di Surabaya baik hotel bintang atau non bintang. Padahal permintaan kedatangan wisatawan hanya meningkat 3-7 persen sehingga terjadi ketidakseimbangan antara supply dan demand. Ini sebabnya ada beberapa hotel yang juga diclosed operasionalnya karena tidak kuat bersaing dengan hotel yang sudah berdiri.
Sementara itu, okupansi hotel di Surabaya pada Januari 2016 sekitar 53 persen sedangkan Februari 2016 meningkat menjadi 55 persen. Jika diukur, peningkatan okupansi 53-55 persen ini sama saja dengan setengah kamar di hotel tersebut masih kosong.
“Para pengusaha banyak mengeluh karena mereka dijanjikan okupansi tinggi tapi nyatanya tidak. Para investor jangan terlalu percaya karena adanya perlambatan ekonomi juga pengaruhi okupansi hotel,” kata Sholeh pada Radio Suara Surabaya.
Idealnya untuk meningkatkan okupansi di tengah persaingan perhotelan bukan dengan menurunkan harga tapi dengan meningkatkan pelayanan dan benefit. Solusinya juga bukan malah melarang hotel-hotel berdiri karena dengan berdirinya hotel ini untuk meningkatkan pajak.
Dengan demikian, Surabaya diharapkan bisa menjadi tempat menginap bukan hanya tempat mampir. Surabaya memiliki segalanya misalnya sebagai pusat bisnis hotel dan pemerintahan.
Obyek wisata yang ada di Surabaya sendiri, kata dia, harusnya juga tidak kalah. Surabaya termasuk tempat yang mice di Indonesia Timur sehingga bisa dikembangkan. Wisata heritage dan religius juga menjanjikan sayangnya tidak dikelola secara profesional.
Berdasarkan data, lanjut dia, wisatawan mancanegara tercatat hanya 300 ribu per tahun dan di Jawa Timur 400 ribu per tahun.
“Ini juga berpengaruh pada bisnis perhotelan. Jadi internal PHRI harus bekerjasama dengan industri pariwisata untuk membuat promo agar Surabaya bisa tetap jadi tujuan wisata misalnya dengan membuat paket,” ujar dia. (dwi/ipg)