Menjelang moment peak season pada sektor pariwisata di akhir tahun 2015, wisatawan Indonesia sudah mempersiapkan destinasi wisatanya ke dalam maupun luar negeri. Turki, kini menjadi salah satu destinasi wisatawan domestik yang mulai populer.
Nanik Sutaningtyas Ketua Dewan Komisi Pengawas Tata Krama Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Jatim mengatakan, destinasi wisata di Turki kini memang mulai digemari oleh wisatawan Indonesia karena pengaruh acara telenovela.
“Kebanyakan wisata religi ya. Ada nilai-nilai historis yang menarik dikunjungi oleh wisatawan domestik kita. Ada hal-hal yang menyebabkan wisatawan domestik kini mulai melirik Turki sebagai destinasi wisata. Misalnya saat ini kan marak telenovela-telenovela Turki yang disiarkan televisi Indonesia. Itu yang membuat masyarakat kita jadi ingin tahu dan terpengaruh untuk pergi ke sana,” kata dia saat dihubungi suarasurabaya.net, Jumat (20/11/2015).
Fenomena ini menurut Nanik sudah pernah terjadi sebelumnya. Dirinya mencontohkan India juga pernah ramai dikunjungi wisatawan Indonesia karena pengaruh acara telenovelanya.
“Sebelum Turki, India juga pernah sebelumnya. Ya karena acara-acara hiburannya seperti telenovela. Itu berpengaruh sekali,” ujar dia.
Namun menurut Nanik, destinasi wisata luar negeri utama pada momen peak season akhir tahun 2015 ini bukan terjadi di Turki. Namun di negara-negara seperti Thailand, Jepang, dan Singapura.
“Thailand ya terutama, karena ongkos wisata di sana murah. Karena pemerintahnya memang memberikan subsidi seperti di hotel-hotel dan alat transportasi. Jepang dan Singapura juga masih jadi tujuan utama karena fasilitasnya bagus dan nyaman bagi wisatawan. Kalau ke Malaysia sudah mulai turun, karena tidak ada destinasi baru. Wisatawan kita sudah bosan,” kata Nanik.
Sementara untuk destinasi wisata lokal, menurut Nanik, kini sudah ada pergeseran menuju wisata-wisata adventure yang mulai diminati oleh wisatawan domestik maupun asing.
“Masyarakat kini sudah mulai menyukai tempat-tempat wisata adventure. Bromo misalnya, meskipun kini statusnya waspada tapi pengunjung disana masih banyak, kecuali nanti kalau sudah siaga. Ya meskipun fasilitas di Bromo sampai sekarang ya begitu-begitu saja tidak ada peningkatan,” ujarnya.
Menurut Nanik peak season terjadi pada awal Desember 2015 sampai awal Januari 2016. “Lalu nanti ada peak season lagi yang kedua di bulan Februari tahun 2016 saat Tahun Baru Imlek,” kata dia.(dop/dwi)