Hasil survei yang dilakukan Citigroup Asia Pasicific menunjukkan tingkat melek keuangan atau financial quotient (FinQ) masyarakat Indonesia ternyata menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan Indonesia mengungguli beberapa negara di ASEAN.
Dari survei dengan mewawancarai masyarakat yang bergaji rata-rata diatas IDR70 juta pertahun menunjukkan jika FinQ masyarakat Indonesia berada di 62,4 poin.
Angka ini jauh lebih tinggi dari Filipina yang hanya 56,1 poin dan Singapura yang hanya 59,9 poin. Bahkan angka melek keuangan masyarakat Indonesia ini ternyata jauh lebih tinggi dari Taiwan yang hanya 52,1 poin atau bahkan dengan Australia yang hanya 55,6 poin.
“Responden yang kami wawancarai di beberapa negara itu minimal berusia 18 tahun dengan responden 48 persen laki-laki dan 52 perempuan,” kata Ivan Jaya, Vice President, Head of Wealth Management Citibank Indonesia, Rabu (4/3/2015).
Menurut Ivan, secara umum nilai Citi FinQ pada 2014 dari seluruh negara mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya dengan peningkatan terbesar di Australia yakni mencapai 3,4 poin.
Salah satu indikator Finq yang meningkat secara tajam dibandingkan dengan tahun 2013 adalah pemahaman mengenai investasi dan hal terkait.
Dari hasil survei kali ini menunjukkan jika 22 persen responden mengaku memahami investasi dengan baik. Padahal tahun 2013, pemahaman investasi yang dipahami sekitar 7 persen responden.
Indikator lain yang diperhitungkan dalam penentuan FinQ adalah optimisme responden terhadap kondisi keuangan mereka di masa depan. Dari hasil ini, sebagian besar arau 87 persen responden Indonesia masih cukup optimis terhadap kondisi keuangan mereka di masa depan.
FinQ 2014 juga menunjukkan adanya pergerakan dalam susunan instrumen investasi paling populer di Indonesia. Tahun 2013, properti menjadi instrumen paling populer diikuti dana tunai dan asuransi.
Sedangkan untuk tahun 2014, instrumen investasi paling populer adalah dana tunai di bank, lantas asuransi dan properti di urutan ke tiga. “Hal lain yang baru kami perkenalkan yaitu reksadana ternyata langsung menduduki peringkat ke empat,” kata Ivan. (fik/dwi)