Permintaan (demand) yang tinggi dari masyarakat untuk memenuhi kebutuhan lebaran di bulan Juli ini bisa memacu tingginya laju inflasi Jawa Timur kalau tidak diantisipasi dengan baik.
Menurut Sairi Hasbullah Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebutkan, ada tiga komponen yang dapat membuat angka inflasi meningkat.
“Selalu ada tiga komponen yang harus diwaspadai saat ramadhan. Yaitu bahan makanan, makanan jadi, dan transportasi. Ketiga komponen tersebut selalu mengalami kenaikan. Itu karena menjelang lebaran permintaan (demand) terhadap ketiga komponen tersebut kan tinggi sekali,” ujar dia saat dihubungi suarasurabaya.net Minggu, (12/7/2015).
Dia mencontohkan mengapa salah satu komponen yaitu transportasi sanggup meningkatkan laju inflasi di bulan Juli ini.
“Seperti kita ketahui Indonesia mempunyai tradisi yang luar biasa yaitu mudik. Dengan tradisi mudik ini kan membuat permintaan dari berbagai moda transportasi kan meningkat. Peningkatan permintaan yang tidak diantisipasi dengan baik akan menyebabkan inflasi,” katanya.
Namun menurutnya, hingga bulan Juni lalu nilai inflasi di Jawa Timur masih bisa terkendali. Buktinya, nilai inflasi Jawa Timur masih lebih rendah dibandingkan nasional.
“Bulan Juni kemarin nilai inflasi kita 0,45 persen. Sementara nasional terbalik, yaitu 0,54 persen. Artinya nilai inflasi Jatim masih di bawah nasional. Artinya, Tim Pengendali Inflasi Jatim itu cukup berhasil berhasil. Walaupun masih juga terjadi kenaikan ya. Andaikan tidak berhasil tentu inflasi kita diatas nasional,” kata dia. (dop/dwi)