Pemerintah Thailand mengakui sektor UMKM di negara itu saat ini sedang mengalami kelesuan akibat mahalnya bahan baku serta masih minimnya pasar yang ada. Karenanya, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Thailand berharap bisa menjalin kerjasama dengan pelaku UMKM asal Jawa Timur.
“Kerjasama bisnis bidang apa saja, bagi kami itu peluang besar, jika ada yang dari Jatim yang mau bekerja sama silakan,” ujar Staf Profesional Senior Biro Pencapaian Usaha, Kementerian Perdagangan Thailand, Tipasuk Jaratjassada, ketika suarasurabaya.net, berkesempatan mengunjunginya di kantornya di Bangkok, Sabtu (28/3/2015).
Menurut dia, selain bahan baku yang mahal, tenaga kerja di Thailand juga tergolong tinggi sehingga produk yang dihasilkan sulit bersaing. “Saya kira Indonesia serta negara lain di ASEAN juga mengalami hal yang sama,” ujarnya.
Solusinya, kata Tipasuk, kerjasama bisnis antara pengusaha Indonesia dan Thailand harus segera dilakukan. “Kita harus saling melihat potensi dari masing-masing negara. Semisal pengusaha Indonesia melihat ada material untuk bahan baku produksi di bidang apa yang sekiranya murah di Thailand, maka kami persilakan untuk langsung melakukan kerja sama bisnis dengan pengusaha Thailand begitu juga sebaliknya,” katanya.
Karenanya, Tipasuk berharap Pemerintah Jawa Timur bisa memfasilitasi pengusaha yang mau bekerja sama dengan pengusaha Thailand. Bahkan, dirinya secara pribadi mempersilakan jika pengusaha itu langsung menghubungi dirinya, untuk bisa dihubungkan dengan pengusaha Thailand.
Kalau tidak dilakukan kerjasama bisnis seperti ini, dia kawatir UMKM Indonesia dan Thailand akan selalu kalah bersaing dengan produk-produk dari Cina.
“Di Cina segala sesuatunya murah. Dari bahan produksi hingga penjualannya di pasaran semuanya murah. Kita harus kalahkan Cina, ya, dengan kerjasama bisnis antar pengusaha Indonesia dan Thailand ini,” kata dia.
Untuk saat ini, Tipasuk mencontohkan, Thailand hanya mampu bersaing di dua produk di dunia yakni elektronik dan produk chemical seperti plastik. “Dua produk kita ini bahkan bisa masuk ke pasar Indonesia,” jelas Tipasuk.
Sementara itu, Supratomo, Kepala Biro Humas dan Protokoler Pemerintah Jawa Timur menyambut baik ajakan Tipasuk. Meski diakuinya, ajakan kerjasama antar pengusaha Indonesia dan Thailand ini nantinya bisa jadi terkendala bahasa sebagai alat komunikasinya.
“Memang tak banyak masyarakat Thailand yang bisa berbahasa Inggris. Pengusaha UMKM Indonesia yang bisa berbahasa Inggris juga sedikit. Kita juga masing-masing tidak bisa bahasa Indonesia dan Thailand. Kendala bahasa ini harus kita pecahkan terlebih dahulu,” kata dia. (fik)
Teks Foto :
-Tipasuk Jaratjassada, ketika menunjukkan skema UMKM Thailan pada Supratomo.
Foto : Taufik suarasurabaya.net