Sabtu, 23 November 2024

September 2015, Nilai Tukar Petani Jatim Naik 1,21 Persen

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan
Salah seorang petani di Ketintang, Surabaya. Foto: dok suarasurabaya.net

Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur pada bulan September 2015 mengalami peningkatan 1,21 persen daripada bulan sebelumnya. Kenaikan NTP ini disebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani lebih tinggi daripada kenaikan indeks harga yang dibayar petani.

Sairi Hasbullah Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, mengatakan tiga sub sektor pertanian mengalami kenaikan NTP dan sisanya mengalami penurunan.

“Kenaikan NTP terbesar terjadi pada sub sektor Tanaman Pangan sebesar 3,14 persen. Diikuti sub sektor peternakan sebesar 1,71 persen, dan sub sektor perikanan sebesar 0,39 persen. Sedangkan penurunan NTP terjadi pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,63 persen dan sub sektor holtikultura sebesar 0,63 persen,” ujar dia, Jumat (2/10/2015).

Badan Pusat Statistik Jatim melansir, 10 komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani pada bulan September 2015 adalah gabah, sapi potong, tomat, jagung, bawang merah, udang, wortel, kol/kubis, mangga dan rumput laut.

Sedangkan untuk 10 komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani pada bulan September 2015 adalah beras, tomat sayur, bawang putih, petelur layer, bawang merah, mangga, bibit ayam ras petelur, broiler finisher, pelet, dan jagung pipilan.

Sementara itu, dari 5 provinsi di Pulau Jawa yang mengalami kenaikan NTP pada bulan September 2015. Kenaikan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Barat sebesar 1,78 persen. Diikuti Provinsi Jawa Tengah sebesar 1,67 persen, Provinsi DI Yogyakarta sebesar 1,37 persen, Provinsi Jawa Timur sebesar 1,21 persen, dan Provinsi Banten sebesar 0,85 persen. (dop/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs