Jumat, 22 November 2024

Resmikan Teluk Lamong, Jokowi Ingatkan Indonesia Sebagai Bangsa Maritim

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Jokowi, Presiden (kanan) ketika menandatanganni prasasti peresmian Teluk Lamong. Foto : Taufik suarasurabaya.net

Terminal Laut Teluk Lamong akhirnya diresmikan Joko Widodo, Presiden, Jumat (22/5/2015). Peresmian yang dilakukan langsung di dermaga Teluk Lamong ini, sekaligus dilakukan untuk menandai sudah berfungsinya Alur Barat Pelayaran Surabaya (APBS).

“Peresmian ini sekaligus menandai bangkitnya Maritim Indonesia khususnya untuk wilayah Indonesia timur,” kata Djarwo Surjanto, Direktur Utama PT Pelindo III, ketika memberikan sambutan peresmian.

Menurut Djarwo, terminal laut dengan anggaran mencapai Rp3,4 triliun ini mulai dilakukan pembangunan sejak tahun 2010 silam.

Di awal pembangunan, kendala perizinan sebenarnya sempat menjadikan proses pembangunan tersendat. “Tapi pada tahun 2010, saat rapat di kantor Wakil Presiden, Bu Risma (Tri Rismaharini, Walikota Surabaya), memberikan garansi sehingga pembangunan sejak saat itu dimulai. Terimakasih Bu Risma,” ujar Djarwo.

Terminal Teluk Lamong sendiri, merupakan terminal berkonsep eco green port sehingga seluruh peralatan rendah emisi gas buang. Bahkan seluruh truk yang dioperasikan juga berbahan bakar gas.

Dengan berbagai perlatan yang canggih, Teluk Lamong tidak memerlukan banyak tenaga. “Di Sini tenaga ahli hanya 150 orang yang 50 persennya adalah perempuan. Terminal ini tidak perlu banyak tenaga dan hanya memerlukan tenaga di ruang kendali,” kata dia.

Untuk saat ini, Teluk Lamong didesain berkapasitas 1,5 juta TEUs, dan akan terus dikembangkan sehingga pada tahun 2020 mendatang Teluk Lamong akan memiliki kapasitas 5 juta TEUs.

“Selain peresmian, hari ini Teluk Lamong juga menandai mulai dibukanya aktifitas bongkar muat petikemas internasional, karena kami juga telah mengantongi izin dari bea dan cukai,” kata dia.

Selain telah selesai membangun Teluk Lamong, PT Pelindo III juga telah selesai melakukan revitalisasi APBS. Jika awalnya APBS hanya memiliki kedalaman minus 9 meter low water spring (mLWS/di bawah permukaan laut) dan lebar 100 meter, kini APBS telah memiliki kedalaman minus 13 MLWS dengan lebar 150 meter.

Sementara itu, Joko Widodo, Presiden menyabut baik peresmian ini. Menurut dia, sebagai bangsa yang dua pertiga wilayahnya terdiri dari lautan, maka pembangunan pelabuhan memang yang utama. “Kita harus mulai berfikir untuk lebih memperhatikan kemaritiman kita, kelautan kita,” kata Jokowi.

Jokowi juga memerintahkan pada seluruh pengelola pelabuhan untuk terus melebarkan pelabuhan yang ada. Dengan pelabuhan yang besar, maka arus logistik dipastikan akan semakin murah.

“Kalau bangun pelabuhan jangan nanggung-nanggung jangan hanya 10-20 hektar, bangun sekaligus 200 hektar pelabuhan tapi harus terintegrasi dengan kawasan industri minimal dua ribu hektar,” ujarnya.

Sekadar diketahui, peresmian Teluk Lamong dan APBS sendiri dilakukan Joko Widodo yang ditandai dengan penekanan tombol tanda dioperasikannya Teluk Lamong yang digelar di Dermaga Teluk Lamong.

Jokowi sendiri datang ke Teluk Lamong didampingi Iriana Jokowi, Istri; Rini Soemarno, Menteri BUMN, Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan; serta Soekarwo, Gubernur Jawa Timur. (fik/rst)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs