Harga minyak dunia naik pada Selasa (3/2/2015) pagi setelah data menunjukkan perusahaan-perusahaan minyak Amerika Serikat memangkas aktivitas pengeboran mereka dalam menanggapi harga yang rendah.
Seperti dilansir Antara, patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik 1,33 dolar AS menjadi ditutup pada 49,57 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret, melonjak 1,76 dolar AS menjadi menetap di 54,75 dolar AS per barel di perdagangan London.
Para analis menunjuk ke penghitungan rig mingguan dari perusahaan jasa minyak Baker Hughes, yang menunjukkan rekor penurunan 94 rig minyak menjadi 1.223 rig untuk pekan yang berakhir 30 Januari.
Jumlah rig “sangat bullish,” kata Michael Lynch dari perusahaan konsultasi Strategic Energy & Economic Research.
“Ini adalah langkah yang logis, orang tidak mengharapkan seperti penurunan besar dan itu mendukung argumen kita akan melihat pemulihan jangka pendek dalam penyeimbangan pasar”.
Pengurangan jumlah rig pengeboran yang beroperasi terjadi menyusul pengumuman oleh Chevron, Conoco Phillips dan produsen utama lainnya bahwa mereka akan memangkas anggaran modal pada 2015 mengingat harga minyak lebih rendah.
Para pedagang juga memantau pemogokan di sembilan kilang AS setelah negosiasi antara pemimpin serikat pekerja dan perusahaan penyulingan gagal.
Hanya satu dari sembilan kilang yang telah berproduksi secara terbatas sebagai akibat dari pemogokan tersebut, Bloomberg News melaporkan.
Pemogokan mendorong kenaikan harga bensin sekitar sembilan persen sejak Jumat (30/1/2014) karena kekhawatiran pasokan produk olahan terkendala.
Namun, para analis mengatakan pemogokan bisa memiliki dampak “bearish” pada harga minyak karena akan ada sedikit permintaan untuk pasokan minyak mentah jika kilang-kilang tidak beroperasi. (ant/dwi)