Pertamina menegaskan akan bekerjasama dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) terkait rencana realisasi 47 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di seluruh Indonesia pada tahun 2015. Ahmad Bambang Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina menuturkan kalau untuk wilayah Jawa Timur sendiri ada sembilan SPBG yang rencananya akan didirikan.
“Bentuk kerjasamanya sudah ada, misalnya PGN yang menyediakan pipanya, lalu Pertamina yang menyediakan SPBU nya. Bisa saja Pertamina yang menyediakan pipanya, namun lokasinya yang menyediakan PGN. Seperti itulah, semoga realisasinya bisa terwujud tahun ini,” terang dia di Surabaya Jumat (6/3/2015).
Menurutnya, hal ini mematahkan kalau adanya anggapan persaingan antara Pertamina dengan PGN terkait pengembangan pasar Liquid Gas for Vehicle (LGV) atau vi-gas.
“Kita tidak bersaingan dengan PGN, kita sama sama BUMN. PGN punya CNG (Compressed Natural Gas) atau gas alam terkompresi, Pertamina kan juga punya CNG. Envogas itu kan CNG, kedua kita punya vi-gas, nah Pertamina mengembangkan dua-duanya,” katanya.
Menanggapi informasi kalau bahan bakar vi-gas membuat mesin kendaraan cepat panas, dirinya mengatakan kalau anggapan itu keliru. Menurutnya, yang benar adalah mesin yang menggunakan bahan bakar vi-gas menjadi lebih panas sedikit, bukan cepat panas.
“Semua ron yang tinggi membuat lebih panas sedikit, bukan cepat panas. Coba bedakan premium dan pertamax plus, lebih panas dikit pertamax plus kan? Apalagi kalau ronnya diatas 100 lebih, malah tambah panas lagi. Tetapi, pelumasnya ya harus lebih bagus lagi supaya menjadikan pembakaran bersih daya tempuhnya jauh, serta tarikannya kuat,” pungkasnya.
Sebelumnya, untuk wilayah Jawa Timur, Saifullah Yusuf Wakil Gubernur Jawa Timur mendukung penuh pengembangan pasar Liquid Gas for Vehicle (LGV) atau vi-gas di Jawa Timur. Dirinya mendukung perkembangan bahan bakar gas pengganti BBM itu saat membuka pengoperasian perdana vi-gas di SPBU Jemursari Surabaya Jawa Timur. (dop/ipg)