Sabtu, 23 November 2024

Peringatan Pasokan IEA Dorong Harga Minyak Jatuh

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan

Harga minyak dunia jatuh pada Sabtu (14/3/2015) pagi, setelah Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan bahwa persediaan minyak mentah AS sudah mendekati kapasitas penyimpanan di tengah kelebihan pasokan global.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, kehilangan 2,21 dolar AS menjadi ditutup pada 44,84 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Di London, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April, menetap di 54,67 dolar AS per barel, jatuh 2,41 dolar AS dari tingkat penutupan Kamis.

“Pasar minyak datang di bawah tekanan jual baru setelah laporan bulanan dari Badan Energi Internasional menyoroti kenaikan persediaan minyak AS, memicu kekhawatiran pasar mengenai kapasitas penyimpanan,” kata Tim Evans dari Citi Futures seperti dilansir Antara.

Dalam pekan yang berakhir 6 Maret stok minyak mentah AS meningkat 4,5 juta barel menjadi 448,9 juta barel, naik 78,9 juta barel dari setahun sebelumnya.

“Ini minggu yang sangat bearish,” kata Matt Smith dari Schneider Electric, mengutip persediaan yang tinggi, dan menambahkan bahwa “dolar yang super, super-kuat telah menekan minyak mentah kembali ke pertengahan empat puluhan.”

Sebuah penguatan greenback membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah, sehingga membebani pasar.

IEA yang berbasis di Paris memperingatkan bahwa produksi minyak mentah AS “sejauh ini menunjukkan tanda sangat sedikit melambat. Justru sebaliknya, itu terus menentang ekspektasi.”

“Pembukaan pemeliharaan kilang musiman dapat memperlambat penumpukan stok minyak mentah di kuartal kedua 2015 tetapi tidak akan menghentikan mereka, dan stok akan segera menguji batas kapasitas penyimpanan,” kata IEA dalam laporan bulanannya.

IEA mengatakan bahwa “rebound” harga minyak, setelah jatuh 60 persen antara Juni dan Januari, mungkin akan cepat berlalu.

“Di balik fasad stabilitas, rebalancing dipicu oleh keruntuhan harga yang berjalan dengan sendirinya, dan mungkin terlalu optimis untuk mengharapkan itu berjalan dengan lancar,” katanya.

Sementara itu, laporan rig AS terbaru Baker Hughes yang dirilis Jumat, menunjukkan jumlah rig pengeboran minyak mentah di Amerika Serikat terus menurun, sebanyak 56 rig menjadi 866 rig pekan ini, turun 41 persen dari tahun lalu.

“Itu seharusnya meningkatkan pasar, tetapi ada kehilangan kepercayaan pada laporan sisi penawaran,” kata Smith.

Laporan Pasar Minyak yang dirilis IEA menyebutkan pasokan global naik 1,3 juta barel per hari tahun-ke-tahun menjadi sekitar 94 juta barel per hari pada Februari, didorong kenaikan 1,4 juta barel per hari pada produksi non-OPEC.

Sedangkan produksi minyak mentah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) turun tipis 90.000 barel per hari pada Februari menjadi 30,22 juta barel per hari, pengurangan di Libya dan Irak mengimbangi pasokan yang lebih tinggi dari Arab Saudi, Iran dan Angola.

Sementara itu, produksi minyak mentah AS mencapai 9,366 juta barel per hari pada pekan lalu, tingkat tertinggi sejak 1983, menurut Badan Informasi Energi (EIA), unit statistik Departemen Energi AS. (ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs