Terminal Laut Teluk Lamong, segera diresmikan oleh Joko Widodo, Presiden. Rencananya, peresmian akan dilakukan pada Jumat (22/5/2015) mendatang. Peresmian Teluk Lamong akan dilakukan bersamaan dengan telah selesainya proses pengerukan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), serta pencanangan batu pertama pelabuhan di Makasar.
“Ini konsepnya memang kebangkitan maritim Indonesia, setelah Pak Jokowi meresmikan Teluk Lamong dan APBS, beliau langsung terbang ke Makasar untuk groundbreaking pelabuhan di Makasar,” kata Edi Priyanto, Humas PT Pelindo III, ketika berbincang dengan suarasurabaya.net, Senin (18/5/2015).
Khusus Teluk Lamong, kata Edi, seluruh persiapan saat ini telah selesai. Bahkan sejak April 2014 secara bertahap Teluk Lamong juga sudah beroperasi untuk bongkar muat petikemas domestik dengan kapasitas 1,5 juta TEUs.
Saat awal uji coba, sempat ada kendala bagi petugas untuk mengoperasikan perangkat serba otomatis yang ada di pelabuhan itu. “Tapi setelah dilakukan penyesuaian, secara keseluruhan saat ini sudah tidak ada masalah, semua sudah berjalan lancar jadi memang tinggal peresmiannya saja nanti oleh Pak Jokowi,” kata Edi Priyanto.
Peresmian Teluk Lamong nantinya akan ditandai dengan penekanan tombol untuk pergerakan automatic crane. Pergerakan crane yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan ini selanjutnya akan menandai beroperasinya terminal yang dibangun dengan anggaran Rp3,4 triliun ini.
Selain akan diresmikan, Terminal Teluk Lamong sejak bulan Mei ini juga telah mengantongi izin dari Bea dan Cukai sehingga secara bertahap juga sudah bisa digunakan untuk bongkar muat petikemas Internasional.
Untuk memaksimalkan Terminal Teluk Lamong, PT Pelindo III sejak awal 2015 juga mulai membangun berbagai fasilitas sehingga pada awal tahun 2016, Terminal Teluk Lamong juga bisa digunakan untuk bongkar muat curah kering.
Meski segera diresmikan, namun Terminal Teluk Lamong masih akan terus dikembangkan dan diharapkan pada tahun 2020 mendatang, Terminal Teluk Lamong benar-benar sudah bisa maksimal dengan kapasitas yang akan mampu mencapai 5 juta TEUs petikemas dan curah kering mencapai 20 juta ton.
Sekadar diketahui, Terminal Teluk Lamong merupakan sebuah terminal laut berkonsep eco green port yang seluruh peralatannya menggunakan energi ramah lingkungan. Terminal ini dibangun guna mengurangi over kapasitas yang terjadi di Tanjung Perak.
Terminal ini didirikan persis di perairan perbatasan Surabaya dan Gresik atau berada di sebelah utara dari Terminal Bus Osowilangun, Surabaya. Teluk Lamong rencananya juga akan dilengkapi jalur tol khusus dari pelabuhan. Selain itu, pembangkit listrik tenaga gas juga didirikan sehingga terminal ini secara mandiri bisa menciptakan energi bagi mereka sendiri. (adv/fik/edy)