Mempersiapkan suksesi yang matang merupakan hal terpenting dalam menjaga keberlanjutan bisnis keluarga. Sebab, rata-rata umur bisnis keluarga di Indonesia itu hanya 24 tahun, karena peralihan kepemimpinnya tidak mulus.
Josef Tanzil Chairman Kantor Konsultan Publik Drs J Tanzil & Associates, mengatakan, bisnis keluarga di Indonesia hanya 30 persen yang bisa bertahan hingga generasi kedua dan 10 persen yang dapat bertahan sampai generasi ketiga.
“Bahkan, hanya dua persen saja yang bisa bertahan sampai generasi ke empat,” ujarnya di sela Konvensi Bisnis keluarga VIII di Ballroom Shangri-La Hotel Surabaya, Rabu (26/8/2015) .
Tanzil mengatakan, untuk para pebisnis keluarga sebaiknya menyiapkan suksesi secara matang. tidak cukup hanya dengan waktu dua sampai tiga tahun untuk menyiapkan pemimpin. “Harus ada proses edukasi yang kontinyu dan bila perlu rekrut tenaga profesional untuk mendampingi calon penerus,” katanya.
Tanzil menambahkan, bisnis keluarga saat ini memegang peranan yang cukup besar dalam dunia industri nasional karena hampir 90% industri di Indonesia adalah bisnis keluarga.
Sementara itu, untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), bisnis keluarga harus lebih siap di depan untuk menyongsongnya. Apalagi penerapan MEA nanti adalah terfokus juga bidang tanaga kerja.
“SDM harus kita siapkan. Kita tidak perlu takut tantangan persaingan dengan tenaga asing. Tenaga profesional asing itu juga penting. Oleh karena itu kita harus mengendalikan mereka bukan malah dikendalikan,” katanya.
Terkait sertifikasi profesional, Tanzil meminta pemerintah tidak perlu panik. Sebab, banyak lembaga konsultan yang bisa menerbitkan sertifikasi internasional.
“Kita sudah bolak-balik minta penundaan implementasi MEA. Kalau kita terus belum siap, maka akan jadi manja dan tidak jadi petarung. Kita harus siap dan mempersiapkan SDM lebih baik dari tenga asing,” katanya.
Diketahui, Konvensi Bisnis Keluarga VIII mengambil tema “Pentingnya Perencanaan Suksesi Demi Kontinuitas Bisnis Keluarga” ini digelar dalam bentuk seminar yang menghadiarkan beberapa narasumber, seperti Mohammad Najikh CEO PT Kelola Mina Laut, Aruwan Soenardi President Director PT Gading Murni, Ivan Kamadjaja CEO PT kamadjaja Logistic, dan Suwito Sumargo CEO GBT Laras Imbang.(din/ipg)