Nilai tukar rupiah terhadap dollar pada Selasa (11/8/2015) sudah mencapai angka Rp13.700 per dollar AS. Kabar ini tentunya kurang menggembirakan bagi pemilik usaha varian mobil di Indonesia.
Fandi Gunawan, salah satu pemilik usaha varian mobil SAVE (Sumber Agung Variasi) di Surabaya mengatakan, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar memang tidak baik bagi usaha varian mobil.
“Ya karena jenis-jenis aksesoris mobil di Indonesia rata-rata masih banyak yang impor. Fluktuasi kurs memang berpengaruh sekali. Kalau fluktuasi harga BBM sih tidak terlalu signifikan,” katanya kepada suarasurabaya.net.
Menurutnya, impor jenis-jenis aksesoris varian mobil rata-rata diimpor dari China. Meskipun ada pula negara-negara lain yang menjadi pengimpor varian mobil ke Indonesia.
“Seperti tempelan-tempelan, itu semua berasal dari China. DVD mobil itu kebanyakan juga berasal dari China. Ada juga varian mobil yang berasal dari Jepang dan Amerika Serikat, tapi memang tidak sebanyak China,” ujar dia.
Meskipun begitu, peluang usaha varian mobil khususnya di Kota Surabaya masih sangat terbuka. Menurutnya, saat ini kebanyakan pemilik mobil sangat peduli sekali dalam hal kenyamanan berkendara.
“Mobil ini kan seakan-akan bukan kebutuhan tersier lagi, tapi sekunder. Sehingga banyak dapat perhatian dari pemiliknya supaya nyaman dan aman saat berkendara. Selain itu, potensi otomotif juga masih cukup besar di Surabaya. Buktinya, kompetitor baru banyak juga yang bermunculan,” kata dia. (dop/ipg)