Joko Widodo Presiden RI menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sebesar 5,5 persen. Kondisi ekonomi global diproyeksikan membaik sehingga kinerja ekspor-impor serta permintaan global atas produk-produk Indonesia juga meningkat.
Presiden berharap pembangunan infrastruktur juga bisa menggerakan perekonomian nasional.
“Pembangunan infrastruktur juga akan mendorong kinerja Pembentukan Modal Tetap Bruto dan konsumsi nasional. Sementara itu, peningkatan konektivitas nasional dan realokasi belanja ke sektor-sektor produktif diharapkan mampu menggerakkan perekonomian nasional, menjaga daya beli masyarakat, dan mengendalikan laju inflasi.” ujar Jokowi saat menyampaikan pengantar/keterangan pemerintah atas RUU tentang APBN 2016 dalam sidang paripurna DPR RI, Jumat (14/8/2015).
Dalam pidatonya, Jokowi juga menyampaikan laju inflasi tahun 2016 diperkirakan mencapai 4,7 persen. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti perkembangan harga komoditas pangan dan energi dunia, pergerakan nilai tukar rupiah, serta perubahan iklim.
Untuk itu, menurut Jokowi, pemerintah akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia dan menggerakkan pemerintah daerah dalam rangka pengendalian inflasi nasional.
“Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah terus kita aktifkan. Pemerintah juga akan menjaga harga bahan pangan dan energi di pasar domestik dengan menyediakan alokasi anggaran dan dana cadangan dalam rangka ketahanan pangan nasional,” tandasnya.(faz/ipg)