Rachmat Gobel Menteri Perdagangan menargetkan ekspor sepeda motor yang saat ini baru sekitar 100.000 unit bisa mencapai satu juta unit dalam lima tahun kedepan.
“Dalam lima tahun, saya ingin menargetkan lebih kurang satu juta, kalau bisa dua juta unit yang diekspor,” kata Rachmat pada acara Ekspor Perdana Suzuki Address di Bekasi, Jumat (27/2/2015) seperti dilansir Antara.
Rachmat mengatakan produksi kendaraan roda dua di dalam negeri kurang lebih 10 juta unit tahun lalu.
Selanjutnya 80 persen produksi sepeda motor bisa diperuntukkan bagi pasar dalam negeri dan 20 persen sisanya untuk ekspor.
“Saat ini ekspor baru 100.000 saja, jika kenaikan 300 persen itu terlalu kecil angkanya. Jadi jika dengan pertumbuhan ekonomi nanti tujuh persen, dan infarstruktur ditambah, saya kira wajar jika dari total ekspor dengan dalam negeri itu 80-20 persen,” ujar Rachmat.
PT Suzuki Indomobil Sales divisi roda dua melakukan ekspor perdana produk Suzuki Address ke 24 negara Eropa termasuk Italia, Jerman, Belanda, Swedia dan Perancis. Selain itu mereka juga mengekspor kendaraan ke Jepang serta wilayah Oseania.
Rachmat mengatakan langkah Suzuki Motor saat ini merupakan salah satu respons terhadap kebijakan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai basis industri otomotif, khususnya untuk kendaraan roda dua.
“Bukan hanya untuk keperluan pasar domestik, namun juga untuk pasar luar negeri,” ujarnya.
Suzuki Address menargetkan total ekspor 30.000 unit (CKDset/CBU) atau kurang lebih 20 persen dari proyeksi total ekspor sepeda motor Suzuki tahun 2015.
Kementerian Perdagangan menargetkan peningkatan ekspor sampai 300 persen pada 2019 dan berharap otomotif bisa menjadi salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar. (ant/dwi)