Pemerintah Jawa Timur minta Kementerian Perhubungan memberikan kewenangan pada Dinas Perhubungan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Jawa Timur untuk mengelola pelabuhan baru Tanjung Tembaga yang ada di Probolinggo.
“Selama ini, Tanjung Tembaga yang lama dikelola PT Pelindo III, sedangkan pelabuhan baru Tanjung Tembaga kita ingin bisa mengelolanya,” kata Wahid Wahyudi, Kepala Dishub dan LLAJ Jawa Timur, Rabu (10/6/2015).
Dermaga Tanjung Tembaga lama selama ini memang memiliki banyak kendala karena kedalaman alur yang hanya 2,5 meter. Karenanya, sejak tahun 2013, Pemerintah Provinsi Jawa Timur membangun dermaga baru Tanjung Tembaga yang berada persis di sebelah Tanjung Tembaga lama.
Pembangunan dermaga baru ini, kata Wahid, selain untuk mengurai over kapasitas yang selama ini terjadi di Tanjung Perak juga dikhususkan untuk mempercepat pengiriman barang ke kawasan Jawa Timur bagian timur. “Dermaga baru ini memang didesain setelah keluarnya lumpur lapindo kami tidak ingin distribusi logistik ke timur terkendala lalu lintas di Porong,” kata Wahid.
Keinginan untuk mengelola pelabuhan baru ini, juga telah disampaikan secara langsung pada Ignasius Jonan Menteri Perhubungan dan telah disetujui meskipun baru sebatas persetujuan lesan.
“Kita sudah berkirim surat agar persetujuannya tidak hanya lesan,” kata Wahid. Jika disetujui, maka ini adalah pilot project karena belum pernah pemerintah daerah diberikan kewenangan untuk mengelola pelabuhan. Jawa Timur sendiri optimis mampu kelola pelabuhan karena selama ini juga telah berhasil mengelola Bandara Malang.
Sekadar diketahui, untuk membangun Tanjung Tembaga Baru, Pemerintah Jawa Timur telah melakukan reklamasi lahan seluas 20 hektar di wilayah Pelabuhan Tanjung Tembaga, serta melakukan pembangunan jalan beton sepanjang 1057X15 meter dan pembangunan lapangan penumpukan berukuran 260X54,3 meter. (fik/ipg)