Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jawa Timur kuartal I 2015 menurun 0,19 persen menjadi 5,18 persen dibanding PDRB Jatim kuartal IV 2014. Namun persentase ini masih lebih baik dibandingkan PDRB Nasional yang mencapai 4,71 persen.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur menurut lapangan usaha pada kuartal I 2015 didominasi oleh sektor jasa pendidikan dengan 8,83 persen, jasa keuangan dan asuransi 8,77 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial 8,62 persen, dan informasi komunikasi 6,97 persen.
“Sementara sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan pertumbuhan ekonominya lambat dengan hanya mencapai 0,83 persen. Malah di sektor pengadaan listrik, gas, dan produksi es minus 0,37 persen,” kata Sairi Hasbullah Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur di Surabaya, Selasa (5/5/2015).
Lanjut Sairi, industri pengolahan merupakan sektor yang paling kuat distribusinya dengan menyumbang 29,76 persen untuk Jatim kuartal I 2015 ini. Setelah industri pengolahan, disusul Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan sepeda motor dengan 17,51 persen.
“Namun jangan salah, industri pengolahan kita walaupun sharenya tinggi, namun tetap mengalami penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya. Secara year on year, pada kuartal I 2013, industri ini mencapai 1,88 persen sumber pertumbuhannya. Lalu kuartal I 2014 mencapai 2,57 persen. Sebabnya, salah satunya karena pengolahan tembakau di Jatim saat ini menurun dibanding kuartal IV 2014,” katanya.
Sairi juga menjelaskan lima komponen yang mempunyai distribusi besar PDRB Jatim kuartal I tahun 2015 menurut pengeluaran.
“Pengeluaran konsumsi rumah tangga mencapai 61,25 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 26,22 persen, impor luar negeri 19,27 persen, ekspor luar negeri 15,96 persen, dan net ekspor antar daerah 6,20 persen,” pungkasnya. (dop/ipg)