Aksi mogok kerja yang dilakukan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Tanjung Perak berpotensi menimbulkan kerugian sebesar Rp2,2 miliar. Ini disampaikan Dhany Rahmat Gustian Humas Pelindo III Cabang Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Senin (4/5/2014).
Dia mengatakan, TKBM rencananya akan mogok pukul 13.00-16.00 WIB. Namun setelah ditemui phak Otoritas Pelabuhan Dhany, akhirnya aksi mogok hanya berjalan satu jam. Pihaknya belum tahu apakah rencana mogok itu akan berlanjut besok atau tidak.
“Pihak lain yang rugi jika TKBM mogok adalah perusahaan bongkar muat. Bisa rugi Rp2,2 miliar bila TKBM mogok dalam waktu itu,” kata Dhany.
Dia menambahkan, Tidak semua TKBM melakukan aksi mogok. Sebagian ada yang tidak mogok namun mereka tidak bekerja karena memang belum ada bongkar muat.
“Di sini ada sekitar 5 ribu TKBM. 25% Mogok dan sisanya tidak,” ujarnya.
Dhany mengaku mengerahkan petugas keamanan pelabuhan untuk melakukan sweeping TKBM yang tidak melakukan aktivitas apapun untuk keluar dari area terminal bongkar muat. Menurutnya, TKBM yang menganggur itu diduga akan menghalangi rekannya yang ingin bekerja.
“Sebenarnya yang rugi para TKBM juga jika tidak bekerja karena ekonomi sedang lesu. Dalam triwulan tahun ini, terjadi penurunan 6% pendapatan dari sektor bongkar muat,” kata dia. (wak/ipg)