Harga minyak global melonjak pada Rabu (25/11/2015) pagi, setelah Turki menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia di perbatasan Suriah. Hal ini memicu kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang kaya minyak.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, naik 1,12 dolar AS menjadi ditutup pada 42,87 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari, naik 1,29 dolar AS menjadi menetap di 46,12 dolar AS per barel di perdagangan London.
Sementara, saham-saham di Wall Street dibuka melemah tajam pada Rabu, seiring dengan penurunan di pasar ekuitas Eropa.
Dalam lima menit pertama perdagangan, Dow Jones Industrial Average mencapai 17.707,06, turun 85,62 poin (0,48 persen), lapor AFP.
Indeks berbasis luas S&P 500 turun 9,46 poin (0,45 persen) menjadi diperdagangkan di 2.077,13, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq turun 23,03 poin (0,45 persen) menjadi 5.079,45.
Kerugian di pasar Eropa lebih dalam, dengan Frankfurt kehilangan 1,7 persen dan Paris hampir dua persen.
Militer Turki mengatakan pesawat tempur SU-24 milik Rusia itu ditembak jatuh oleh dua F-16 Turki setelah melanggar wilayah udara Turki 10 kali dalam jangka waktu lima menit.
Namun Rusia bersikeras bahwa jet itu berada di dalam wilayah udara Suriah, meningkatkan kemungkinan lonjakan besar dalam ketegangan atas Suriah.
Cuplikan video televisi yang disiarkan kantor berita Anadolu, Turki, memperlihatkan dua pilot keluar dari pesawatnya dengan menggunakan parasut di dekat perbatasan Turki-Suriah.(ant/iss/ipg)
Teks Foto:
-. Pesawat tempur Su-24 buatan Rusia.
Foto: Reuters