Provinsi Jawa Timur sudah bisa mencukupi kebutuhan beras sendiri atau swasembada beras dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya. Hal ini disampaikan oleh Sairi Hasbullah Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur.
“Beras Jawa Timur selama tahun 2014 saja, diekspor ke berbagai provinsi lain di Indonesia sebanyak 1,42 juta ton. Meski beras kita keluar 1,42 juta ton, tetapi surplus kita masih 2,5 juta ton,” katanya kepada wartawan di Kantor BPS Jatim, Jumat (10/7/2015).
BPS Jatim melansir, ekspor beras Jawa Timur 28,67 persen masuk ke Jawa Tengah. Lalu 16,39 persen lainnya masuk ke Bali. Sementara untuk ekspor ke Jakarta mencapai 5,67 persen dan sisanya menyebar ke berbagai provinsi di Indonesia.
Lanjut Sairi, surplus beras Jawa Timur ini merupakan sesuatu yang sangat positif. Ini membuat Jatim sudah selangkah lebih maju dibandingkan provinsi lain soal mencukupi kebutuhan beras untuk masyarakatnya.
“Luar biasa sebetulnya. Jadi ketika kita bicara Jawa Timur, kita sudah tidak perlu membicarakan soal swasembada lagi. Karena Jawa Timur itu sudah swasembada beras,” ujarnya.
Untuk tahun 2015 ini, Sairi mengatakan surplus beras di Jawa Timur diperkirakan akan lebih meningkat dibandingkan pada tahun 2014 lalu.
“Dan tahun 2015 itu kita prediksi akan terjadi peningkatan yang lebih tinggi daripada tahun 2014 lalu. Karena lebih intensifnya penanganan pertanian tanaman pangan kita,” pungkasnya. (dop/dwi)
Teks Foto:
– Sairi Hasbullah Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur.
Foto: Dodi suarasurabaya.net