Pemerintah Jawa Timur akhirnya menutup seluruh jalur perdangan sapi ke luar provinsi. Penutupan dilakukan agar stok kebutuhan daging terjaga dan tak terganggu aksi mogok yang saat ini terjadi di Jakarta.
“Mulai Selasa (11/8/2015), saya sudah minta Dinas Peternakan dan instansi terkait menutup seluruh jalur perdagangan,” kata Soekarwo, Gubernur Jawa Timur, Kamis (13/8/2015).
Menurut dia, penutupan dilakukan khususnya di jalur Mantingan, Ngawi; serta jalur Tuban. Dua jalur ini selama ini memang menjadi jalur utama pengiriman sapi ke Jawa Tengah dan Jawa Barat serta DKI Jakarta.
Stok sapi di Jawa Timur, saat ini masih mencapai 4,1 juta ekor sehingga sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam provinsi.
“Kita jaga dulu agar di Jatim daging tidak naik, nanti kalau terus stabil baru kita lepas lagi sapi ke luar Jatim,” ujarnya.
Sementara itu Maskur, Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur mengatakan pengendalian penjualan sapi juga dilakukan agar tata niaga ternak bisa terjaga. “Kita utamakan yang di dalam dulu,” kata dia.
Dari data yang dimiliki Dinas Peternakan, harga daging sapi di Jawa Timur saat ini masih aman di kisaran Rp99.800 perkilogram, atau masih normal. (fik/ipg)