Jumat, 22 November 2024

Jangan Hanya Andalkan BUMN untuk Garap Tol Laut

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan
Salah satu kapal bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Foto: Dodi/dok suarasurabaya.net

Pemerintah diminta untuk ikut turun tangan mengerjakan proyek tol laut yang diharapkan bisa menekan biaya logistik yang selama ini dinilai terlalu tinggi di Indonesia. Namun ternyata dari sisi infrastruktur Indonesia hingga kini masih belum siap.

Djarwo Susanto Direktur Utama Pelindo III mengatakan, selama ini nampak BUMN yang dalam hal ini Pelindo, kewalahan untuk membenahi infrastruktur untuk mendukung proyek tol laut. Untuk itu, pemerintah harus turun tangan membantu Pelindo untuk membenahi sektor infrastruktur.

“Terutama di pelabuhan-pelabuhan di wilayah timur ya. Pemerintah harus ikut campur, jangan hanya mengandalkan BUMN saja. Kalau infrastruktur pelabuhan di barat dan timur tidak seimbang ya tol laut tidak efisien. Misalnya di Surabaya bisa bongkar 30 box per jam, tapi di timur 10 box per jam. Kan tidak imbang. Minim bisa bongkar 20 box per jam lah,” kata Djarwo, Rabu (28/10/2015) dalam “Konferensi Nasional Bisnis Maritim 2015” di Surabaya.

Minimal, kata Djarwo, pemerintah harus mempunyai target untuk benar-benar serius mengembangkan 24 pelabuhan strategis di Indonesia seperti yang sudah direncanakan pemerintahan Joko Widodo Presiden.

“Minimal ke 24 pelabuhan tersebut sudah bisa segera bagus lah. Ya tahun 2018 atau 2019. Karena level of service setiap pelabuhan harus berimbang. Konsentrasi saja ke 24 pelabuhan itu dulu. Karena ke 24 pelabuhan tersebut memegang peran penting untuk menekan logistik,” katanya.

Sementara itu, Djarwo mengatakan Pelindo III memberikan dukungan terhadap proyek tol laut dengan juga fokus membangun pelabuhan-pelabuhan kecil.

“Kami (Pelindo III) mulai memikirkan pelabuhan-pelabuhan kecil. Kami sudah siapkan anggaran untuk membangun pelabuhan-pelabuhan kecil di Alor dan Waingapu (NTT) sana. Supaya aksesibilitas sistem logistik dapat kita capai secepat-cepatnya,” ujar dia.

Di sisi lain, Hoetomo Lembito Tim Ahli Sistem Logistik Nasional (Sislognas) Kementrian Koordinator Perekonmian RI menuturkan, pihaknya saat ini sedang fokus untuk menurunkan rentang waktu dwelling time. Terutama, dwelling time yang terjadi di pelabuhan-pelabuhan besar di Indonesia.(dop/dwi)

Teks Foto:
– Djarwo Susanto Direktur Utama Pelindo III
Foto: Dodi suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs