Selasa, 26 November 2024

Inilah Penyebab Inflasi 8 Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan
Ilustrasi

Nilai inflasi di Provinsi Jawa Timur periode April 2015 lebih tinggi daripada nilai inflasi secara nasional. Berikut penyebab inflasi secara month to month di setiap Kabupaten/Kota di Jawa Timur ini berbeda-beda seperti dirilis oleh Badan Pusat Statistik, Senin (4/5/2015).

Di Surabaya misalnya, Nangka muda dan tarif kereta api menjadi dua penyebab utama share inflasi dari kota ini. Nangka muda share inflasinya mencapai 45,85 persen, sementara tarif kereta api mencapai 35,56 persen. Selain itu bawang merah menyumbang 9,93 persen, angkutan dalam kota 8,33 persen, dan bensin 5,51 persen.

Kota Malang, share inflasi tertingginya paling banyak terjadi pada cabai merah yang mencapai 36,39 persen. Diikuti tarif kereta api 27,46 persen, bawang merah 10,28 persen, gula pasir 6,86 persen, dan yang terakhir adalah bensin 5,99 persen.

Selain kedua kota tersebut, ada Probolinggo yang share inflasinya didominasi oleh Tomat Sayur dengan 40,09 persen. Selain itu, bawang merah di kota ini juga menyumbang 23,11 persen. Lalu lemari pakaian 19,16 persen, Solar 6,73 persen, dan Bensin 6,12 persen.

Tarif kereta api lagi-lagi menjadi share inflasi yang dominan pada bulan april 2015. Selain Surabaya dan Malang, Banyuwangi juga terdampak dengan share inflasi tarif kereta api sebanyak 41,67 persen. Diikuti dokter umum 22,22 persen, bawang merah 19,61 persen, sepeda motor 6,37 persen, dan bensin 6,08.

Dari Banyuwangi, kita bergeser ke Kediri dengan Tomat Sayurnya yang menjadi share inflasi tertinggi di kota ini. Disusul Nangka Muda dengan 53,37 persen, tarif kereta api 27,91 persen, surat kabar harian 16,97 persen, dan bensin 5,86 persen.

Sementara itu di Madiun share inflasi tertinggi diisi oleh tarif kereta api dengan 20,00 persen. Lalu bawang merah 10,08 persen, bensin 6,68 persen, daging sapi 6,19 persen, dan mobil 2,28 persen.

Di Jember, tarif kereta api juga menjadi share inflasi paling tinggi di kota ini dengan 44,17 persen. Lalu ada tomat sayur dengan 20,03 persen, bensin 5,77 persen, angkutan antar kota dengan 3,23 persen, dan rokok kretek filter dengan 1,83 persen.

Terakhir, ada Sumenep dengan bawang putihnya yang menjadi share inflasi tertinggi di wilayah ini dengan 17,90 persen. Diikuti tongkol 14,54 persen, pindang 10,83 persen, udang basah 9,48 persen, dan bensin 6,09 persen. (dop/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
27o
Kurs