Jenderal Purnawirawan Luhut Panjaitan Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia menuturkan bahwa hilirisasi kelapa sawit di Indonesia masih belum optimal. Menurutnya, kondisi ini merupakan salah satu faktor yang membuat lemahnya perekonomian Indonesia pada kuartal I tahun 2015.
“Hilirisasi kelapa sawit di Indonesia hanya berjalan maksimal 60 atau 70 persen. Padahal di Malaysia saja hilirisasi kelapa sawit sudah mencapai 140 persen,” terang dia, Senin (18/5/2015) saat menghadiri dialog kebangsaan di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Lanjut Luhut, kondisi ini disebabkan oleh produktivitas petani kelapa sawit di Indonesia yang masih belum optimal.
“Rata-rata petani kelapa sawit di Indonesia menghasilkan 2 atau 3 ton kelapa sawit per hektar. Padahal, jika kualitas pupuknya bagus, mereka bisa menghasilkan 6 atau 7 ton per hektar,” katanya.
Namun Luhut memprediksi perekonomian Indonesia akan naik lagi sebesar 5,3 persen atau 5,4 persen pada kuartal III atau IV tahun ini.
“Untuk mencapai ini pemerintah akan lebih mengoptimalkan hilirisasi di berbagai sektor, tidak hanya kelapa sawit. Selain itu, pemerintah juga terus mendorong investasi, baik di dalam maupun di luar negeri untuk menggenjot perekonomian Indonesia tahun ini,” pungkasnya. (dop/ipg)