Harga minyak terus mengalami penurunan di perdagangan Asia pada Selasa (27/10/2015), karena didorong ekspektasi kenaikan persediaan minyak mentah AS dan perkiraan terjadi kelebihan pasokan global hingga tahun depan.
Pada Rabu (28/10/2015), Badan Informasi Energi AS (EIA) akan merilis laporan mingguan persediaan minyak mentah komersial untuk minggu yang berakhir tanggal 23 Oktober. Laporan ini dipandang sebagai ukuran untuk permintaan di negara konsumen minyak terbesar di dunia itu. Para analis memperkirakan terjadi peningkatan persediaan.
“Harga minyak tetap di dekat posisi terendah dalam dua bulan karena masalah kelebihan pasokan,” kata Bernard Aw, analis pasar di IG Markets di Singapura kepada AFP seperti dilansir Antara.
“Ada keyakinan jika persediaan AS meningkat, akan memperpanjang kelebihan pasokan global. Data EIA pada Rabu akan memberikan gambaran tersebut,” katanya.
Di Asia, patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember diperdagangkan 51 sen lebih rendah pada 43,47 dolar AS per barel, dan Brent berkurang 33 sen menjadi 47,21 dolar AS per barel pada sekitar pukul 07.10 GMT.
Penurunan kedua kontrak terjadi setelah Fatih Birol, Direktur Eksekutif Badan Energi International (IEA), mengatakan pihaknya melihat “pasokan berlimpah di pasar” sampai pertengahan 2016.
Harga jatuh ke posisi terendah dalam enam tahun pada Agustus, tetapi bangkit kembali awal bulan ini dengan diperdagangkan di atas 50 dolar AS, karena terangkat oleh komentar optimis tentang prospek permintaan dari kepala kartel produsen minyak mentah OPEC.
Namun demikian, reli itu tidak didukung karena kekhawatiran kelebihan pasokan muncul kembali.(ant/iss/ipg)