Harga minyak dunia turun pada Kamis (19/2/2015) pagi jelang rilis laporan persediaan minyak mentah AS, karena para pedagang terus mengawasi kerusuhan di negara pengekspor minyak mentah Libya.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, merosot 1,39 dolar AS menjadi 52,14 dolar AS per barel, dibandingkan dengan penutupan Selasa, lapor AFP.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman April turun 2,00 dolar AS menjadi 60,53 dolar AS per barel di perdagangan London.
Departemen Energi AS akan merilis laporan stok mingguan pada Kamis dengan banyak analis memperkirakan kenaikan besar dalam persediaan.
Laporan pekan lalu menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS mencapai tingkat tertinggi untuk tahun ini.
“Pasar telah sangat bagus berbalik naik dari serendah 44-45 dolar AS beberapa waktu lalu,” kata Kyle Cooper, analis di IAF Advisors di Houston seperti dilansir Antara.
“Tetapi fundamental masih pada sisi negatifnya, dan ekspektasi untuk penumpukan minyak mentah pada Kamis. Saya tidak berpikir pertumbuhan produksi akan melambat dalam beberapa bulan mendatang,” ujar dia.
Meskipun produsen terkemuka seperti Chevron dan ConocoPhillips telah memangkas anggaran modal dalam menanggapi penurunan tajam lebih dari 50 persen harga minyak mentah dunia, pemotongan tidak diperkirakan akan secara signifikan mempengaruhi tingkat produksi jangka pendek.
Pedagang juga mengawasi perkembangan di produsen minyak mentah Afrika utara, Libya.
Pertikaian dan sabotase di Libya telah mengurangi produksi 150.000 barel per hari, turun dari tertingginya hampir 1,5 juta barel per hari, menurut analis. (ant/dwi)