Harga minyak dunia naik pada Selasa (24/3/2015) pagi karena daya tarik dolar yang lebih lemah mengimbangi berita produksi minyak mentah lebih tinggi oleh Arab Saudi.
Seperti dilansir Antara, patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, ditutup 88 sen lebih tinggi pada 47,45 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei bertambah 60 sen, menjadi menetap di 55,92 dolar AS per barel.
Pembeli terpikat masuk ke pasar oleh melemahnya dolar, yang membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar menjadi relatif lebih murah.
“Sebuah penurunan lebih lanjut dalam indeks dolar AS mendukung putaran lebih luas pembelian di seluruh ruang komoditas global, dengan minyak mentah menarik beberapa pembeli,” kata Tim Evans dari Citi Futures.
Minyak berjangka telah jatuh pada hari sebelumnya setelah Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi mengutip kenaikan produksi baru-baru ini, menunjukkan anggota utama OPEC itu tetap berkomitmen bersaing untuk pangsa pasar.
Bloomberg News mengutip Naimi mengatakan pada Minggu bahwa negaranya, produsen terkemuka dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), memproduksi hampir 10 juta barel minyak mentah per hari, dibandingkan dengan 9,85 juta barel per hari pada Februari.
Naimi meminta produsen minyak di luar OPEC untuk membantu meningkatkan harga minyak yang menurun karena kartel menolak untuk menanggung beban itu sendirian.
“Kami menolak untuk bertanggung jawab sendiri karena (OPEC) menghasilkan 30 persen dari output pasar dan 70 persen berasal dari luar,” kata Naimi dalam sambutannya yang dilaporkan oleh kantor berita Saudi Press Agency. (ant/dwi)