Bisnis buah lokal dituntut untuk lebih pro aktif mengingat gencarnya buah impor yang masuk di Indonesia. Demikian disampaikan oleh Hendra Hendrawan Sales Director PT Sewu Segar Nusantara (Sunpride) tentang kompleksnya pendistribusian buah lokal di Indonesia.
“Distribusi buah lokal harus langsung menuju konsumen. Pebisnis buah lokal harus bisa mendekati konsumen dengan memasarkan buahnya di pasar-pasar di setiap kabupaten atau kecamatan. Pebisnis lokal juga harus punya bisnis partner agar berkembang,” terang dia di Surabaya, Kamis (12/3/2015)
Menurutnya, buah lokal kalah bersaing dengan buah impor karena pasokannya ke gerai-gerai yang tidak pasti. Ini yang membuat masyarakat lebih mudah menemukan buah impor daripada buah lokal di pasaran.
“Buah lokal kadang ada kadang tidak ada di pasaran. Selain itu, harga buah lokal kita sangat tidak kompetitif,” katanya.
Padahal, menurut Suprayitno Kwee Branch Manager Sunpride Surabaya, tren konsumsi buah di masyarakat khususnya Jawa Timur selalu meningkat tiap tahunnya. Sementara Jawa Timur juga menguasai 9 sampai 10 persen total pasar nasional setelah Jakarta. (dop/ipg)
Teks Foto:
– Hendra Hendrawan Sales Director PT Sewu Segar Nusantara.
Foto: Dodi suarasurabaya.net