Masyarakat harus bisa membedakan antara need dan want di tengah melemahnya rupiah seperti saat ini.
Tri Djoko Santoso Ketua Financial Planning Standards Board (FPSB) Indonesia mengatakan, tidak banyak yang bisa dilakukan masyarakat di tengah terpuruknya rupiah.
“Tapi secara personal bisa disiasati dengan membedakan lagi mana kebutuhan (need) dan mana yang keinginan (want),” kata Tri Djoko pada Radio Suara Surabaya.
Kata Djoko, saat ini masyarakat harus memenuhi dulu kebutuhan dan mengurangi keinginan. “Berapapun income kita, kalau bisa dikelola dengan baik pasti masih cukup,” ujar dia.
Sementara itu, daya beli masyarakat yang cenderung turun karena melemahnya rupiah tentu mengurangi income pengusaha. Tapi semua pengeluaran masyarakat akan tetap terjadi baik ada maupun tidak ada pendapatan.
“Selain membedakan need and want, masyarakat tidak bisa berbuat banyak. Karena ini dampak gejolak ekonomi makro dan global,” pungkas dia. (dwi/rst)