Benny Siswanto Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur mengatakan bahwa depresiasi rupiah yang terjadi saat ini di Indonesia tidak mempengaruhi komoditas pangan seperti daging sapi dan ayam di Jawa Timur.
“Depresiasi rupiah tidak mempengaruhi harga pangan seperti daging sapi dan daging ayam di Jawa Timur. Karena pasokan Jatim terhadap dua komoditas pangan ini tercukupi,” kata dia kepada wartawan, Selasa (25/8/2015).
Namun Benny mengingatkan, kenaikan harga komoditas pangan seperti daging ayam di Jatim bisa saja terjadi jika kran impor bahan pakan ayam dibuka oleh pemerintah.
“Harga daging ayam bisa saja terpengaruh oleh depresiasi rupiah ini kalau impor jagung di Jatim diberlakukan,” ujarnya.
Sementara itu, Bank Indonesia mencatat bahwa setiap 1 persen depresiasi nilai tukar rupiah menambah 0,06-0,08 nilai inflasi yang ada di provinsi Jatim.
Untuk diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (25/8/2015) pagi bergerak melemah sebesar 25 poin menjadi Rp14.020 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.995 per dolar AS. (dop/iss/ipg)