Dunia usaha tour dan travel domestik secara umum di Jawa Timur mengalami penurunan sebesar 20 persen menjelang lebaran tahun ini dibandingkan tahun lalu.
Sementara permintaan terhadap bisnis tour dan travel dari mancanegara ke Jatim juga menurun sebesar 30 persen.
Data tersebut seperti disebutkan Nanik Sutaningtyas Sekertaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Perjalanan dan Wisata Indonesia (ASITA) Jatim. Dia menjelaskan penurunan ini disebabkan oleh situasi ekonomi makro Indonesia yang sedang tidak baik.
“Situasi ekonomi makro kita kurang bagus. Jadi memang lebaran tahun lalu lebih ramai daripada tahun ini,” ujar dia kepada suarasurabaya.net, Senin (13/7/2015).
Selain ekonomi makro yang buruk, salah satu faktor yang membuat bisnis tur dan travel Jatim lesu menjelang lebaran tahun ini adalah adanya hal non teknis yang sedang terjadi saat ini.
“Apalagi saat ini di Gunung Raung kondisinya seperti itu ya. Jadi menganggu perjalanan udara melalui pesawat. Sampai Garuda sempat membatalkan perjalanan kan kemarin itu,” katanya pada suarasurabaya.net.
Namun Nanik menjelaskan, jika dibandingkan bulan lalu, bisnis tour dan travel di Jatim mengalami peningkatan.
“Kalau domestik kita naik 50 persen ya. Karena momennya pas juga sama liburan sekolah. Kalau mancanegara kita naik 30 persen dibanding bulan lalu,” kata dia. (dop/rst)