Colin Tan investor ternama Singapura mengatakan, Malaysia merupakan pasar properti yang bagus bagi para investor asing jika dilihat secara jangka panjang dibandingkan Indonesia.
Menurut Colin, pasar properti di Malaysia irit biaya, pertumbuhannya cepat, dan memiliki risiko yang paling minim dibandingkan negara-negara Asia Pasifik lainnya
“Secara relatif, Malaysia merupakan negara yang perekonomiannya terus berkembang. Letaknya pun juga paling strategis di kawasan Asia Pasifik. Sementara batasan-batasan yang diberikan oleh pemerintahan Malaysia terhadap investor asing tidak memberatkan,” katanya, Selasa (8/12/2015) dalam seminar “East Java Province Investing, Crowdfunding, and Conference Surabaya 2015” di Hotel JW Marriott Surabaya.
Sementara di Indonesia, kata Colin, pasar propertinya masih terlalu riskan untuk dimasuki para investor-investor asing.
“Secondary Marketnya masih lemah di Indonesia itu. Selain itu, standar hidup di Indonesia juga masih rendah dibandingkan Malaysia,” kata Colin.
Selain kedua negara itu, Colin juga menyebut beberapa negara yang kurang cocok untuk berinvestasi properti bagi investor asing karena terlalu mahal dan restrictive.
“Ya seperti Tiongkok, Hongkong, India, dan Singapura. Pemerintahan negara-negara tersebut terlalu membatasi para investor asing untuk berinvestasi properti di negerinya,” ujar dia.
Colin juga menyebutkan beberapa negara di Asia Pasifik yang menurutnya kurang cocok untuk dijadikan tempat investasi properti karena pertumbuhan ekonominya terlalu lambat.
“Seperti Australia, Jepang, Korea, Selandia Baru, dan Taiwan. Negara-negara tersebut tidak bagus untuk dijadikan tempat invest untuk jangka panjang,” kata Colin.(dop/iss/ipg)