Witarko Agung Samudra Kepala Bidang Kerjasama dan Promosi Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) Kota Surabaya mengatakan, persiapan Kota Surabaya dalam menyambut MEA salah satunya dengan menyiapkan seleksi terhadap ribuan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) dan koperasi untuk disinergikan dengan investor.
“BKKPM secara aktif menyeleksi terhadap ribuan UMKM dan Koperasi di Kota Surabaya. Nantinya, setelah terpilih dilakukan sinergi antara UMKM dan Koperasi dengan berbagai investor,” Witarko usai Konsolidasi Perencanaan Penanaman Modal Daerah (KPPMD) tahun 2015 Rabu (25/11/2015).
Menurut Witarko, UMKM akan disiapkan dalam menghadapi persaingan global, dengan cara pengembangan sentra-sentra ekonomi baru melalui pengembangan sektor strategis yang sesuai daya dukung lingkungan dan potensi unggulan.
“Nanti bisa terjadi kemitraan dalam bentuk MoU antara UMKM terpilih dengan usaha skala provinsi dan nasional. Seperti kemitraan UMKM dengan Asosiasi eksportir dan produsen handicraft Indonesia,” katanya.
Yusdi Ernawan, Kepala Seksi Kemitraan dan Permodalan Dinas Koperasi (Dinkop) Surabaya menambahkan, Dinkop akan memberikan fasilitias berupa temu usaha antara UMKM dan Koperasi dengan lembaga keuangan hingga BUMN. Selain itu, Dinkop juga memberikan berbagai pelatihan terkait administrasi hingga pemasaran produk koperasi.
“Setiap tahunnya dilakukan temu usaha antara investor dengan sekitar 150 badan koperasi, hal tersebut dilakukan secara bertahap,” katanya.
Saat ini, dari 1.630 koperasi yang ada di Surabaya, terhitung 834 koperasi yang aktif menggelar Rapat Akhir Tahunan (RAT). Sedangkan yang aktif tidak mengerjakan RAT sedang dilakukan pembinaan.
“Jika koperasi tersebut mati suri, maka dilakukan revitalisasi. Namun, untuk koperasi yang sudah tidak bisa direvitalisasi, sesuai UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian maka dilakukan pembubaran,” kata Yusdi. (bid/rst)