Sabtu, 23 November 2024

Aset Perbankan Syariah Menurun, Pemrov Jatim Lakukan Manuver

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan
Ilustrasi. Foto: qerja.com

Aset perbankan syariah di Jawa Timur pada semester I 2015 mengalami penurunan yakni menjadi 11,56 persen dibanding semester II tahun 2014 lalu yaitu 15,65 persen. Pertumbuhan pembiayaan semester I 2015 pun juga mengalami penurunan yakni menjadi 29,01 persen padahal sebelumnya mencapai 86,23 persen pada semester II 2014.

Oleh karena itu, Pemprov Jatim berupaya untuk membenahi kondisi ini agar ke depan aset perbankan syariah Jatim tidak lagi menurun.

“Pemprov Jatim mempunyai target membangun 3.500 koperasi syariah berbasis lembaga fungsional dalam rangka mendukung perekonomian rakyat. Bank Jatim Syariah juga akan dipercepat guna mendukung momentum akselerasi ekonomi syariah yang sedang dijalankan,” kata Hadi Prasetyo Asisten II Sekdaprov Jatim bidang ekonomi dan pembangunan, Selasa (27/10/2015) di Surabaya.

Dengan adanya indikator penurunan tersebut, kata Hadi, provinsi Jatim juga akan bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengangkat kembali dunia ekonomi syariah di Jatim.

“BI dan OJK akan membentuk Satuan Tugas Akselerasi Ekonomi Syariah (Satu Akses) sebagai wadah bagi stakeholder (pemangku kepentingan) ekonomi syariah di provinsi ini untuk memberikan masukan dan mengawal pengembangan ekonomi syariah,” ujar dia.

Salah satu penyebab turunnya aset perbankan syariah Jatim diakui oleh Hadi akibat dari kurang ahlinya pemprov Jatim untuk mengakomodir masyarakat untuk berkontribusi dalam dunia perbankan syariah.

“Pemprov belum terlalu expert membuat suatu projek prospek yang jelas bagi rakyat. Misal, oh saya ikut obligasi segini, maka nanti saya akan dapat segini. Kepastian seperti ini lah yang belum dimiliki oleh masyarakat,” kata dia.

Meski begitu, lanjut Hadi, ternyata kinerja pangsa pasar keuangan syariah di Jawa Timur masih lebih tinggi dibandingkan nasional.

“Kinerja pangsa pasar lembaga keuangan syariah di Jawa Timur hingga kini mencapai 5,32 persen, atau lebih tinggi dibandingkan dengan pangsa pasar lembaga keuangan syariah nasional yang masih kurang dari 5 persen,” katanya.

Di Jawa Timur, terdapat 23 kantor cabang Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Serta ada 31 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan 37 BMT (Baitul Maal Wa Tamwil). Serta juga ada Koperasi Jasa Keuangan Syariah, Koperasi Pondok Pesantren, dan Koperasi Syariah. (dop/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs