PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyesuaikan harga tiket kereta api ekonomi terkait dengan besaran perubahan alokasi anggaran Public Service Obligation (PSO) yang diperuntukkan bagi kereta api kelas ekonomi bersubsidi.
Siaran pers KAI yang diterima di Jakarta, Minggu, (22/6/2014) menyatakan anggaran Kementerian Perhubungan dalam APBN Perubahan 2014 yang mengalami pemangkasan setelah disetujui oleh Komisi V DPR secara otomatis berakibat pada pengurangan besaran untuk PSO angkutan kereta api kelas ekonomi bersubsidi.
Hal itu mengakibatkan tarif untuk KA Ekonomi Jarak Jauh dan Jarak Sedang kembali ke tarif normal non-subsidi terhitung mulai keberangkatan KA bulan September 2014.
Sedangkan untuk tarif KA-KA Jarak Dekat/Lokal dan KRD untuk sementara belum dikembalikan ke tarif normal nonsubsidi sampai dengan 31 Desember 2014.
Adapun penyesuaian tarif tersebut dilakukan untuk dapat menjaga kelanjutan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat pengguna jasa KA, sehingga masyarakat tetap dapat menggunakan jasa KA sebagai pilihan moda transportasi massal yang aman, nyaman, bebas macet, dan ramah lingkungan.
Selain itu, untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan kenyamanan dengan mengurangi antrean pembelian tiket di stasiun, mulai 1 September 2014 PT KAI menetapkan kebijakan tarif pemesanan/pembelian tiket di stasiun dan di channel eksternal adalah sama.
Dengan demikian, masyarakat tidak perlu repot-repot untuk mendatangi stasiun jika ingin melakukan pemesanan/pembelian tiket KA.
Daftar channel eksternal yang dapat diakses masyarakat yang ingin melakukan pembelian/pemesanan tiket KA antara lain mini market/kantor Gerai Indomaret, Alfamart, Alfamidi, Alfa Express, kantor & agen pos, Pegadaian, Tiki JNE, dan agen tiket KA resmi Website tiket.kereta-api.co.id, tiketkai.com, tiket.com, paditrain.com.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengharapkan presiden Indonesia selanjutnya tetap pro terhadap peningkatan industri kereta api, sebagai transportasi penghubung yang efisien di dalam pulau.
“Siapapun presiden ke depan, kereta api tetap harus menjadi program nasional. Kami juga meminta dukungan agar politik transportasi ke depan tetap berpihak ke kereta api,” kata Bambang Susantono di sela-sela acara Kunjungan Kerja Delegasi MPR ke PT INKA, Madiun, Jawa Tengah, yang dilansir dari Antara.
Menurut Bambang, kereta api masih menjadi transportasi paling efisien untuk digunakan menempuh jarak antara rentang 500-1.500 kilometer. (ant/ain)
Teks Foto:
– Ilustrasi kereta api ekonomi
Foto: maukeliling (blogger)