Fadel Muhammad Ketua Komisi XI DPRI mengatakan, dalih apapun yang akan dipergunakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM pasti akan menimbulkan gejolak sosial politik dan ekonomi di masyarakat.
Apalagi kenaikan harga BBM ini didukung partai politik yang pada pemerintahan sebelumnya berada di garis terdepan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
Kata Fadel, meskipun rencana kenaikan harga BBM sudah diributkan oleh pemerintah dengan segala kompensasinya, namun DPR belum pernah diajak bicara.
Menyangkut soal kenaikan harga BBM bersubsidi, Joko Widodo (Jokowi) Presiden RI mengatakan, sudah saatnya masyarakat diajak berpikir realistis, agar pembangunan dan upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat segera terwujud.
Dalam APBN 2015 subsidi dialokasikan sebesar Rp433,5 triliun. Untuk energi RP363,5 triliun, dan non energi Rp70 triliun
Kata Jokowi dalam lima tahun subsidi BBM mencapai Rp714 triliun, untuk kesehatan hanya Rp202 triliun, infrastruktur Rp577 triliun, masih kalah dengan subsidi BBM yang setiap hari dibakar jadi asap.
Subsidi ini oleh presiden dinilai terlalu besar dan menjadi beban fiskal dan keuangan negara harus dibongkar.
Dengan dalih itulah Pemerintahan Jokowi akan menaikkan harga BBM, agar subsidi yang cukup besar bisa dialihkan untuk kepentingan rakyat yang cakupannya lebih luas. Meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan pembangunan infrastruktur.
Secara terpisah Arifin Panigoro pemilik usaha pertambangan Medco, menyebutkan harga BBM di Indonesia tergolong murah dibanding negara lain di ASEAN.
Dia membandingkan harga BBM di Myanmar Rp 10.340 per liter, Filipina Rp 12.147 per liter, Thailand Rp 12.453 per liter, Kamboja Rp 13.298 per liter, Laos Rp 13.396 per liter, Vietnam Rp 14.553 per liter, dan paling mahal Singapura Rp 15.695 per liter.
Sedang BBM yang termurah brunei Rp 4.153 per liter. Dan Malaysia yang masih jual BBM subsidi Rp 5.968 per liter. Cadangan minyak di Brunei dan Malaysia lebih besar dan Malaysia tidak impor BBM seperti Indonesia, yang mencapai US$ 150 juta per hari.
“Setelah Malaysia baru Indonesia harga BBM-nya hanya Rp 6.500 per liter,” kata Arifin Panigoro.
Teks Foto: