Puluhan batik kuno dari beragam daerah akan dipamerkan dalam acara puncak peringatan hari batik nasional yang akan digelar di Balai Budaya Cak Durasim, pada 2 Oktober mendatang.
Putu Sulistiani Prabowo, Ketua Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ) mengatakan, batik kuno ini merupakan warisan dan asli dari Jawa Timur. “Umurnya sekitar seratusan tahun dan sampai saat ini masih utuh,” kata Putu, Senin (29/9/2014).
Menurut dia, batik-batik kuno sekaligus untuk menunjukkan jika batik Jawa Timur sebenarnya sudah ada sejak era sebelum kemerdekaan.
Selain batik kuno, peringatan hari batik juga akan dimeriahkan tari batik, serta parade batik yang akan diikuti 38 perajin batik dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Saat ini, seluruh kabupaten/kota memang telah memiliki batik bercirikhas tertentu. Dan mereka ini akan memamerkan hasil karya mereka.
Menurut Putu, gelarna kali ini terasa istimewa karena juga akan dilakukan peresmian Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ). Asosiasi ini merupakan yang pertama bagi perajin batik di Jawa Timur.
APBJ sendiri untuk saat ini beranggotakan 180 perajin dari seluruh daerah di Jawa Timur. “Peresmian akan dilakukan langsung oleh Budhe Karwo (Nina Kirana Soekarwo, istri Soekarwo Gubernur) sebagai ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda),” kata Putu.
Menurut dia, pendirian asosiasi batik pertama di Jawa Timur ini, tertuang dalam lampiran keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia bernomor AHU-00469.60.10.2014.
Meski telah diikuti sebanyak 180 perajin batik, tapi ini belum semuanya karena perajin batik di Jawa Timur diperkirakan mencapai 300-an perajin.
Dengan adanya asosiasi ini, Putu berharap kualitas perajin batik di Jawa Timur semakin meningkat. Dengan berorganisasi, mereka juga berharap bisa mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan aneka pelatihan dan bantuan modal dari pemerintah. (fik/ipg)
Teks Foto :
– Putu Sulistiani, Ketua Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (tengah).
Foto : Taufik suarasurabaya.net
NOW ON AIR SSFM 100
