Pasar industri konstruksi dan bangunan di Indonesia masih relatif stabil, meski kondisi ekonomi nasional belum menggembirakan.
Kondisi ini disampaikan Dadan Koeshendarman Direktur Debindo Mitra Tama di sela Pameran Indonesia Building Material dan Technology (Indobuidltech) Expo 2014, di Grand City, Rabu (16/4/2014).
Menurut Dadan, indikasi industri konstruksi dan bangunan masih stabil, bisa dilihat dari kondisi yang ada di Surabaya. “Pesatnya proyek pembangunan infrastruktur di Surabaya mendorong peningkatan kebutuhan akan material dan teknologi bangunan, khususnya sektor hunian dan niaga,” ujar Dadan.
Untuk itu, satu diantara cara agar produsen dan pembeli bertemu perlu digelar sebuah pameran yang mendekatkan langsung produsen dan konsumen, khususnya untuk mengenalkan perkembangan teknologi konstruksi dan bangunan yang lebih baru, ramah lingkungan dan hemat energi.
Dalam pameran industri konstruksi dan bangunan yang digelar sampai 20 April mendatang, Dadan mengatakan, diharapkan akan ada 12 ribu pengunjung yang melihat pameran dan melakukan transaksi lebih lanjut. “Sayang tidak ada data pasti, besaran transaksi selama pameran dan sesudah pameran, karena ada perusahaan yang merahasiakan transaksinya, meski sebagian perusahaan juga ada yang sudah terbuka,” jelasnya.
Sementara untuk pameran kali ini, dipastikan Dadan ada peningkatan yang signifikan untuk pesertanya, karena ada peserta dari luar negeri yang juga ikut memamerkan teknologi terbaru di bidang industri konstruksi dan bangunan. “Kalau tahun lalu hanya 62 perusahaan, untuk tahun ini ada 70 perusahaan yang memastikan ikut dalam pameran itu,” pungkas Dadan. (tas/rs)
Teks Foto :
– Dadan Koeshendarman Direktur Debindo Mitra Tama.
Foto : Teguh suarasurabaya.net