Pemerintah memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) dalam kondisi cukup menjelang kenaikan harga dalam waktu dekat.
Sudirman Said Menteri ESDM usai meninjau Pusat Pengendalian BBM PT Pertamina (Persero) di Jakarta, Rabu (5/11/2014) mengatakan, masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan BBM.
“Saya happy dengan apa yang telah dipersiapkan Pertamina. Dari posko kendali, saya mendapat penjelasan, seluruh Indonesia sudah siap kapanpun diputuskan,” ungkapnya, seperti dilansir Antara.
Hadir pula Naryanto Wagimin Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM, Andy N Sommeng Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) , M Husen Pelaksana Tugas Dirut Pertamina, dan Hanung Budya Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina.
Menurut Sudirman, pemerintah berencana mengalihkan subsidi BBM kepada sektor lainnya seperti irigasi, pelabuhan, kapal dan fasilitas pendingin untuk nelayan, serta bibit untuk petani.
“Pengalihan subsidi BBM ini harus benar-benar sampai ke rakyat,” ujarnya.
Selain itu, Hanung Budya meminta masyarakat tidak perlu membeli BBM dalam jumlah berlebihan menjelang kenaikan.
“Stok BBM, baik subsidi maupun nonsubsidi dalam kondisi cukup,” ujarnya.
Menurutnya, stok premium cukup memenuhi selama 16 hari ke depan dan solar 19 hari.
Meski, dalam dua minggu terakhir, konsumsi premium bersubsidi mengalami kenaikan 12 persen dari sebelumnya 81.000 menjadi 90.000 kiloliter per hari.
“Kami minta masyarakat tidak perlu membeli secara berlebihan dan menimbun,” ucapnya.
Pertamina, akan memberikan sanksi tegas kepada SPBU yang memberi peluang pembelian tidak wajar.
Hanung juga mengatakan, kenaikan harga BBM akan sedikit mengurangi konsumsi, meski diperkirakan tetap melebihi kuota APBN sebesar 46 juta kiloliter.
“Selain berhemat, konsumen cenderung akan beralih ke BBM nonsubsidi kalau selisihnya sedikit,” ujarnya.(ant/nif/ono)