Sabtu, 23 November 2024

MEA, Hanya Tenaga Kerja dan Jasa yang Belum Masuk Jatim

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Ilustrasi

Pemerintah Jawa Timur optimis mampu menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Apalagi, dari lima produk MEA, tiga diantaranya yaitu barang, modal dan investasi sejak tahun 2010 sebenarnya sudah mulai masuk Jawa Timur.

“Saat ini kan tinggal tenaga kerja dan jasa yang belum masuk. Tiga produk lainnya sudah masuk dan kita terbukti bisa menghadapinya,” kata Soekarwo, Gubernur Jawa Timur, Selasa (28/10/2014).

Menurut dia, untuk menghadapi tenaga kerja asing, pemerintah saat ini sudah membantu bagi asosiasi untuk melakukan proses sertifikasi. Bagi profesi yang tak memiliki asosiasi, maka pusat standarisasi nasional juga telah bergerak untuk lakukan sertifikasi.

Saat ini, total nilai impor produk ke Jawa Timur mencapai Rp125 triliun, sementara ekspor sebesar Rp111 triliun. Meski minus, tapi mayoritas atau 84 persen barang impor merupakan barang setengah jadi.

“Selama ini Jatim sudah siap. Apalagi jika nanti PT Freeport jadi bangun pabrik di Gresik, kita akan pangkas lebih banyak lagi produk setengah jadi,” kata dia.

PT Freeport sendiri, kata soekarwo berencana membangun pabrik smelter di Gresik utara. Untuk mematangkan rencana ini, presiden direktur PT Freeport Indonesia pekan lalu juga telah bertemu dengan Soekarwo.

“Dalam waktu dekat saya juga akan ke Amerika untuk mengunjungi pabrik pusatnya Freeport, jika jadi bangun maka barang setengah jadi terutama tembaga nanti tak perlu lagi impor,” kata dia. (fik/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
30o
Kurs