Ketahanan pangan di Jawa Timur dipastikan tidak akan terpengaruh dengan ancaman musim kemarau panjang (El Nino) yang akan terjadi tahun ini.
Ancaman El Nino di Jawa Timur diperkirakan akan terjadi pada triwulan ke III dan IV di tahun ini.
Akhmad Soekardi Sekdaprov Jawa Timur mengatakan, jaminan itu diberikan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), sesudah menggelar rapat koordinasi di Surabaya, Selasa (29/4/2014).
Menurut Soekardi, El Nino tidak akan mengganggu ketahanan pangan di Jawa Timur, khususnya tanaman pertanian padi. “Rendahnya dampak El Nino itu, karena manajemen pengelolaan air yang sudah sangat baik di Jawa Timur,” ujar Soekardi.
Dampak El Nino di Jawa Timur diperkirakan akan mempengaruhi inflasi tapi tidak terlalu tinggi, hanya di kisaran 0,003%-0,06%.
Selain faktor resiko El Nino, dampak kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) industri, juga tidak berpengaruh siginifikan menekan inflasi di Jawa Timur, hanya terjadi dikisaran 0,08%-0,12%. Dikatakan Soekardi, kondisi itu terlihat dari klasifikasi industri menengah, khususnya pada perusahaan terbuka dan industri besar yang hanya mencapai kisaran 14% lebih, dari total penggunaan tenaga listrik di Jawa Timur.
Sementara tantangan yang harus di waspadai dalam 2-3 bulan ke depan, adanya potensi kenaikan inflasi faktor musiman, Ramadhan dan Lebaran. “Dengan kondisi itu TPID minta para pelaku usaha mengantisipasi peningkatan permintaan dengan menyediakan pasokan yang cukup,” ujar Soekardi Sekdaprov Jawa Timur.
Ditambahkan Soekardi, kalau kondisi itu dapat dicapai, TPID Jawa Timur yakin, target inflasi sekitar 5% di tahun 2014 dapat dicapai. (tas/ipg)
Teks Foto :
– Rapat Koordinasi TPID Jawa Timur, di Surabaya, Selasa (29/4/2014).
Foto : Teguh suarasurabaya.net