Beberapa daerah tertentu di Jawa Timur mengalami kendala untuk mendistribusikan listrik dari sumber-sumbernya ke lokasi pelanggan yang mengalami kendala.
Ida Bagus Gede Mardawa General Manager PT PLN Distribusi Jawa Timur pada Radio Suara Surabaya, Rabu (23/4/2014) menjelaskan, misalnya kalau sumber listrik di suatu tempat harus dibawa ke pelanggan di tempat tertentu mesti ada kabel yang ditarik, membangun gardu induk. “Kalau yang besar-besar misalnya terkendala izin dari masyarakat atau sulit mencari lokasi. Tapi ini tidak terjadi di semua tempat,” kata dia.
Daerah-daerah tertentu yang mengalami kendala di antaranya sekitar Jombang, Malang Selatan dan dalamKkota Surabaya seperti Kenjeran, Perak yang harus dibangun transmisi baru untuk memperkuat tapi mengalami kesulitan.” Tapi kami usahakan agar semua kebutuhan listrik bagi pelanggan baik rumah tangga ataupun industri bisa terpenuhi,” ujar dia.
Dampak yang akan ditimbulkan jika tidak ada pembangunan pembangkit baru di daerah tertentu, lanjut dia, pelanggan di daerah itu tidak dapat dilayani dengan cepat dan memerlukan waktu.
“Tapi pada daerah-daerah tertentu misalnya di daerah Tuban cukup surplus sekali. Itu semua tergantung daerahnya dan case by case,” katanya.
Untuk mengantisipasi kendala-kendala itu, tambah dia, pihaknya melakukan kerjasama dengan beberapa pihak untuk menyelesaikan hal itu.
“Tapi yang paling utama pendekatan-pendekatan pada masyarakat, instansi-instansi misalnya Kehutanan tergantung pada lokasinya. Kalau masalah itu tidak bisa dipecahkan kami minta bantuan Gubernur,” ujar dia.
Kata Mardawa, pasokan listrik di Jawa Timur hampir 8.000 Megawatt sedangkan beban puncak 4.800 Megawatt. Sumbernya dari Paiton, Awar-awar, Perak, Gresik, Grati dan lain-lain. Dari total itu ada sebagian yang disalurkan ke barat diantaranya 110 Megawatt ke Jawa Tengah dan 100 Megawatt ke Bali. (dwi/ipg)