Jawa Timur diklaim sebagai provinsi yang paling siap menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 atau ASEAN Economic Community (AEC).
Dalam talk show “Warung Pakde” di Radio Suara Surabaya, Kamis (18/9/2014) pagi, Soekarwo Gubernur Jawa Timur mengatakan, produk-produk UKM Jawa Timur sudah banyak yang bersertifikat dan sudah menembus pasar ASEAN. Di antara pisang Kirana, kerajinan emas dan produk manufaktur lainnya.
Menurut data BPS, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Jawa Timur pada triwulan ke 2 tahun ini naik 7,12 persen atau lebih tinggi 0,95 persen dibanding pertumbuhan nasional.
Soekarwo berharap, produk skala UMKM dan UKM di Jawa Timur terus meningkat karena Pemprov sudah memberikan bantuan pemodalan, sertifikasi produk dan pelatihan. Pemprov juga meningkatkan pengawasan produk-produk asing sehingga aman bagi masyarakat.
Dalam era MEA 2015, selain arus barang juga manusia yang masuk sebagai tenaga kerja dan menjual jasa. Untuk mengantisipasi hal itu, Pemprov Jatim mengeluarkan rambu-rambu membatasi masuknya tenaga kerja asing. Misal kalau ada dokter asing praktik di Jawa Timur, mereka harus menguasai penyakit daerah tropis bisa berbahasa Indonesia atau lokal.
Nantinya, yang boleh masuk tenaga kerja eksekutif atau setingkat manager sedang tenaga kasar tidak boleh masuk. (gk/dwi/ipg)