Surabaya jadi satu diantara wilayah di Jawa Timur dengan catatan inflasi terendah di 2014.
Ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Wilayah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Timur, yang digelar di Surabaya, Selasa (29/4/2014).
Selain Surabaya tiga kabupaten lain juga tercatat memiliki catatan inflasi terendah secara tahunan yang masuk dalam penghitungan inflasi nasional.
Tiga kabupaten yang tercatat inflasinya lebih rendah dibanding rata-rata nasional yang mencapai 7,32%, diantaranya Jember 6,50%, Surabaya 6,36%, Madiun 6,23%, Sumenep 5,45%.
Sementara empat kabupaten lain di Jawa Timur, juga tercatat memiliki catatan inflasi lebih tinggi dibanding rata-rata inflasi Jawa Timur yang mencapai 6,59%. Empat kabupaten dengan catatan inflasi tertinggi itu, diantaranya Probolinggo 7,22%, Malang 7,19%, Kediri 7,00% dan Banyuwangi 6,71%.
Akhmad Soekardi Sekdaprov Jawa Timur yang juga Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah Jawa Timur mengatakan, tekanan inflasi di Jawa Timur lebih di dorong kenaikan harga beberapa komoditas pangan, seperti cabe rawit, beras dan bawang putih juga kenaikan transportasi, khususnya angkutan udara. “Kenaikan-kenaikan itu, untungnya masih bisa ditahan dengan menurunnya harga komoditas lainnya seperti telur, daging ayam ras, cabai merah dan tomat sayur,” jelas Soekardi.
Ditambahkan Soekardi, Rakorwil TPID se Jawa Timur juga menekankan pentingnya membangun konektivitas dan kerjasama antar TPID dalam provinsi dan luar provinsi untuk menjaga kelancaran distribusi dan kecukupan pasokan.
“Hubungan antar TPID itu diharapkan bisa jadi cikal bakal terbentuknya jaringan antar TPID dalam wadah Indonesia Network dalam mencukupi kebutuhan domestik dan melakukan impor,” papar Soekardi. (tas/ipg)
Teks Foto :
– Suasana Rapat Koordinasi Wilayah TPID Jawa Timur, di Surabaya, Selasa (29/4/2014).
Foto : Teguh suarasurabaya.net