Jumat, 22 November 2024

Inflasi Jatim Bulan Juli 0,48 Persen

Laporan oleh Desy Kurnia
Bagikan

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat inflasi yang terjadi selama bulan Juli di Provinsi Jatim mencapai 0,48 persen. Atau lebih rendah dari inflasi yag terjadi secara nasional yakni 0,93 persen.

M Sairi Hasbullah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mengatakan rendahnya inflasi yang terjadi selama momentum ramadhan dan lebaran di Jatim ini merupakan rekor selama 11 tahun lamanya.

“Ini mencatat rekor, selama 11 tahun angka inflasi di bulan Ramadhan, terendah terjadi di bulan Juli ini,” katanya, Senin (4/8/2014).

Terkendalinya inflasi selama Juli lalu, diakuinya dipengaruhi upaya Pemprov melalui Disperindag Jatim dalam melaksanakan Operasi Pasar (OP) dengan mengalokasikan subsidi biaya angkut terhadap beras, gula pasir, minyak goreng, dan tepung terigu

Meski demikian, pada Juli 2014 delapan kota di Jatim secara keseluruhan mengalami inflasi. Dimana posisi inflasi tertinggi terjadi di Probolinggo sebesar 0,99 persen dan terendah di Banyuwangi 0,24 persen.

Mengenai komoditas penyumbang terbesar terjadinya inflasi, sebut dia, diantaranya daging sapi, beras, emas perhiasan, angkutan antar kota, tarif listrik, daging ayam ras, tarif kereta api, kendaraan sewaan, rokok kretek filter, dan tarif kendaraan travel.

Sementara untuk deflasi, komoditas yang memberikan andil terbesar adalah turunnya harga cabai rawit, bawang putih, angkutan udara, buah jeruk, bawang merah, buah anggur, batu bata, ketela, telepon seluler, buah melon, dan wortel.

Selain itu, dari enam ibu kota provinsi di Pulau Jawa, lanjut dia, seluruh kota mengalami inflasi dan posisi terendah terlihat di Surabaya dengan besaran 0,42 persen. Inflasi tertinggi terjadi di DKI Jakarta 1,17 persen disusul Yogyakarta 0,85 persen, Kota Serang, Banten 0,84 persen, Bandung 0,74 persen, dan inflasi di Kota Semarang 0,62 persen. (ain/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs