Industri Keuangan dan Infrastruktur Jadi Target IFC

Industri keuangan dan infrastruktur di Indonesia menjadi target International Finance Corporation (IFC) untuk dibantu permodalan.

Stefan S. Handoyo Operations Officer Corporate Governence International Finance Corporation (IFC) mengatakan, selain dua sektor industri itu, IFC juga akan membantu beberapa perusahaan lain yang belum berkembang, untuk bisa maju dan go international.

Bahkan beberapa sektor industri manufaktur juga jasa pelayaran sekarang juga banyak yang dibantu IFC sebagai bagian dari Bank Dunia yang berkomitmen meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat dunia.

“Sesudah dilakukan pedampingan dan bantuan modal, IFC akan meninggalkan perusahaan yang sudah berhasil dan mencari perusahaan swasta lain yang perlu dibantu,” kata Handoyo di sela Seminar HAND-BizComm, di Spazio, Senin (19/5/2014).

Bantuan modal yang diberikan IFC pada perusahaan-perusahaan di Indonesia yang ingin dibantu, bisa diberikan bantuan modal berupa pinjaman dan sharing modal, sehingga akan meringankan perusahaan yang ingin maju.

Khusus untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur, IFC akan menyalurkan anggarannya lewat Indonesia Infrastructure Facility (IIF) yang jadi bagian dari IFC.

“Pembangunan infrastruktur di Indonesia perlu dapat perhatian, karena masih banyak wilayah-wilayah di Indonesia yang masih perlu bantuan untuk pembangunan jalan,” ujarnya.

Tim dari Bank Dunia juga berharap, agar pemerintah di Indonesia tidak mempersulit para investor yang ingin menanamkan modalnya dengan memberikan kemudahan berivestasi lewat regulasi yang dibuat di masing-masing daerah.

Selama memberikan bantuan modal IFC juga melakukan pendampingan staf ahli yang akan memberikan masukkan dan arahan, untuk perusahaan-perusahaan yang dibantu di Indonesia. (tas/wak)

Teks Foto :
– Stefan S. Handoyo Operations Officer Corporate Governence International Finance Corporation (IFC).
Foto : Teguh suarasurabaya.net